Pembagian Tugas Suami Isteri
Suami: "Pekerjaan rumah tangga jika kita bagi-bagi bagaimana?"
Istri: "Baik. Aku setuju. Pertama, pekerjaan yang kotor dan meletihkan, kamulah yang mengerjakannya, misalnya menukar tabung Elpiji, menggosok kaca jendela, membersihkan toilet.."
Suami: "Baiklah."
Istri: "Kamu dulu waktu kuliah kan belajar jurusan sains dan teknologi, benda-benda yang ada hubungannya dengan elektronik sudah tentu giliranmu yang mengerjakannya, misalnya mereparasi komputer dan teve, mengotak-ngatik mesin cuci, kulkas, periuk nasi elektrik, setrika listrik..."
Suami: "Betul!"
Istri: "Kaum lelaki harus mengurus urusan luar rumah tangga, dan kaum wanita harus mengurus urusan dalam rumah tangga. Pekerjaan yang berhubungan dengan orang luar, semuanya kamulah yang mengerjakannya, misalnya membeli sayur, menyetor biaya listrik dan air, mengambil koran dan susu..."
Suami: "Kalau begitu, pekerjaanmu apa?"
Istri: "Masih ada lagi, di dalam dapur asap minyak agak besar, ia bisa merusak kulit. Lihatlah tanganku ini. Maka itu selanjutnya yang menanak nasi dan memasak sayur juga harus kamu."
Suami: "Kalau begitu, kamu sendiri kerjanya apa?"
Istri: "Sudah tentu pekerjaanku banyak juga, misalnya aku bisa mendampingimu, mengawasi dirimu dan sewaktu-waktu memberi semangat kepadamu..."
Istri: "Baik. Aku setuju. Pertama, pekerjaan yang kotor dan meletihkan, kamulah yang mengerjakannya, misalnya menukar tabung Elpiji, menggosok kaca jendela, membersihkan toilet.."
Suami: "Baiklah."
Istri: "Kamu dulu waktu kuliah kan belajar jurusan sains dan teknologi, benda-benda yang ada hubungannya dengan elektronik sudah tentu giliranmu yang mengerjakannya, misalnya mereparasi komputer dan teve, mengotak-ngatik mesin cuci, kulkas, periuk nasi elektrik, setrika listrik..."
Suami: "Betul!"
Istri: "Kaum lelaki harus mengurus urusan luar rumah tangga, dan kaum wanita harus mengurus urusan dalam rumah tangga. Pekerjaan yang berhubungan dengan orang luar, semuanya kamulah yang mengerjakannya, misalnya membeli sayur, menyetor biaya listrik dan air, mengambil koran dan susu..."
Suami: "Kalau begitu, pekerjaanmu apa?"
Istri: "Masih ada lagi, di dalam dapur asap minyak agak besar, ia bisa merusak kulit. Lihatlah tanganku ini. Maka itu selanjutnya yang menanak nasi dan memasak sayur juga harus kamu."
Suami: "Kalau begitu, kamu sendiri kerjanya apa?"
Istri: "Sudah tentu pekerjaanku banyak juga, misalnya aku bisa mendampingimu, mengawasi dirimu dan sewaktu-waktu memberi semangat kepadamu..."