Memiliki Suami yang Malas
Mereka adalah sepasang pengantin baru. Suami sangat malas, setiap hari pulang dari kantor, pekerjaan rumah tangga apa pun tak dilakukannya. Istri telah berusaha dengan segala daya upaya, namun akhirnya tetap tak berhasil meyakinkannya.
Apa boleh buat, pada suatu hari saat mereka menonton teve, istri melampiaskan unek-unek di dalam hatinya: "Kelak kita bila memelihara anak, sebaiknya jangan memelihara anak laki-laki."
Suami: "Mengapa?"
Sambil melihat paras suaminya istri sambil berkata: "Anak itu kelak bila sudah dewasa dan menjadi orang yang sama sekali mirip dengan dirimu, jika ia mempunyai istri masih mendingan, tapi jika ia akhirnya tak menemukan jodoh, maka seumur hidupku tentu akan menjadi babunya."
Suami: "Kalau begitu, kamu lebih-lebih jangan melahirkan anak perempuan."
Istri: "Mengapa?"
Suami: "Kelak sesudah anak itu dewasa, bila ia mendapat pasangan suami yang malasnya mirip dengan diriku, bukankah nanti akan lebih merisaukan hati lagi!"
Apa boleh buat, pada suatu hari saat mereka menonton teve, istri melampiaskan unek-unek di dalam hatinya: "Kelak kita bila memelihara anak, sebaiknya jangan memelihara anak laki-laki."
Suami: "Mengapa?"
Sambil melihat paras suaminya istri sambil berkata: "Anak itu kelak bila sudah dewasa dan menjadi orang yang sama sekali mirip dengan dirimu, jika ia mempunyai istri masih mendingan, tapi jika ia akhirnya tak menemukan jodoh, maka seumur hidupku tentu akan menjadi babunya."
Suami: "Kalau begitu, kamu lebih-lebih jangan melahirkan anak perempuan."
Istri: "Mengapa?"
Suami: "Kelak sesudah anak itu dewasa, bila ia mendapat pasangan suami yang malasnya mirip dengan diriku, bukankah nanti akan lebih merisaukan hati lagi!"