Tukang Pangkas Rambut Pemula
Roni datang ke sebuah kedai cukur. Sesudah habis pangkas rambut, ia mulai mencukur kumis.
Tukang pangkasnya mungkin adalah seorang pemangkas yang baru tak lama bekerja. Dalam proses mencukur wajah Roni, ia dengan tiada sengaja telah melukai beberapa tempat, akhirnya Roni tak dapat menahan diri dan berkata: "Astaga, anak muda, apakah kamu masih memiliki pisau cukur yang berlebihan? Berilah aku sebuah."
Tukang pangkas itu menjawab: "Baiklah, aku di sini memang ada pisau yang kelebihan. Apakah Bapak mau mencukurnya sendiri muka Bapak? Silahkan!"
Roni berkata: "Bukan. Namun aku pikir, aku mungkin memang perlu siap-siap melakukan pembelaan diri tepat pada waktunya."
Tukang pangkasnya mungkin adalah seorang pemangkas yang baru tak lama bekerja. Dalam proses mencukur wajah Roni, ia dengan tiada sengaja telah melukai beberapa tempat, akhirnya Roni tak dapat menahan diri dan berkata: "Astaga, anak muda, apakah kamu masih memiliki pisau cukur yang berlebihan? Berilah aku sebuah."
Tukang pangkas itu menjawab: "Baiklah, aku di sini memang ada pisau yang kelebihan. Apakah Bapak mau mencukurnya sendiri muka Bapak? Silahkan!"
Roni berkata: "Bukan. Namun aku pikir, aku mungkin memang perlu siap-siap melakukan pembelaan diri tepat pada waktunya."