Aktor Tragedi yang Hebat
Suatu kali, Rosi, pemain tragedi kondang Itali pergi tur ke luar negeri. Di suatu jamuan yang khusus diadakan untuk menyambut kedatangannya, para tamu undangan minta dia mendeklamasikan sepenggal kata-kata percakapan dalam suatu lakon sedih yang pernah dipentaskannya dulu, Rosi berkata:
"Maaf, kata-kata percakapan dalam sandiwara yang dulu pernah kupentaskan sudah banyak yang lupa."
Tetapi para tamu itu tetap berkukuh minta dia mendeklamasikannya walau hanya sepenggal pendek saja. Dengan nada suara yang menyedihkan dan dengan ekspresi wajah yang memilukan ia berdeklamasi. Semua hadirin di ruang jamuan segera membeludak, ada juga yang sampai airmatanya berlelehan karena tak dapat menahan rasa terharu.
Pada saat itu, di antara kerumunan massa itu, hanya seorang teman sejawat Rosi dari Itali ketawa terbahak-bahak lari ke luar koridor karena tak mampu menahan diri. Ada sebagian hadirin menanyanya mengapa ia tertawa, kemudian baru diketahui sebabnya: yang Rosi deklamasikan tadi tak lebih dari selembar nama menu yang terletak di atas meja makan.
"Maaf, kata-kata percakapan dalam sandiwara yang dulu pernah kupentaskan sudah banyak yang lupa."
Tetapi para tamu itu tetap berkukuh minta dia mendeklamasikannya walau hanya sepenggal pendek saja. Dengan nada suara yang menyedihkan dan dengan ekspresi wajah yang memilukan ia berdeklamasi. Semua hadirin di ruang jamuan segera membeludak, ada juga yang sampai airmatanya berlelehan karena tak dapat menahan rasa terharu.
Pada saat itu, di antara kerumunan massa itu, hanya seorang teman sejawat Rosi dari Itali ketawa terbahak-bahak lari ke luar koridor karena tak mampu menahan diri. Ada sebagian hadirin menanyanya mengapa ia tertawa, kemudian baru diketahui sebabnya: yang Rosi deklamasikan tadi tak lebih dari selembar nama menu yang terletak di atas meja makan.