Uang Lebih Penting Daripada Churchill
Suatu kali Perdana Menteri Inggris Winston Churchill buru-buru ke Majelis Rendah untuk menghadiri sebuah rapat, maka ia memanggil sebuah taksi.
Sesudah sampai di tempat tujuan, ia turun dari taksi dan berkata kepada sopir: "Pak, di sini aku kira-kira akan singgah selama 1 jam, tunggulah aku sebentar, oke?"
Sopir: "Wah, maaf Pak, aku ngga bisa nunggu, karena aku harus buru-buru pulang ke rumah untuk mendengarkan pidato PM Churchill di radio."
Mendengar perkataan ini Churchill merasa terkejut bercampur gembira, maka selain membayar ongkos taksi menurut ketentuan, ia masih memberi hadiah berupa bonus dalam jumlah yang besar kepada sopir itu.
Melihat penghasilan ekstra yang ia terima sedemikian banyaknya, si sopir dengan cepat mengubah niatnya yang semula. Ia berkata kepada Churchill: "Sesudah kupikir dengan baik, aku berketetapan akan menunggu di sini untuk mengantarkan Bapak pulang. Persetan dengan Churchill, bagaimana pun uang lebih penting daripada Churchill!".
Sesudah sampai di tempat tujuan, ia turun dari taksi dan berkata kepada sopir: "Pak, di sini aku kira-kira akan singgah selama 1 jam, tunggulah aku sebentar, oke?"
Sopir: "Wah, maaf Pak, aku ngga bisa nunggu, karena aku harus buru-buru pulang ke rumah untuk mendengarkan pidato PM Churchill di radio."
Mendengar perkataan ini Churchill merasa terkejut bercampur gembira, maka selain membayar ongkos taksi menurut ketentuan, ia masih memberi hadiah berupa bonus dalam jumlah yang besar kepada sopir itu.
Melihat penghasilan ekstra yang ia terima sedemikian banyaknya, si sopir dengan cepat mengubah niatnya yang semula. Ia berkata kepada Churchill: "Sesudah kupikir dengan baik, aku berketetapan akan menunggu di sini untuk mengantarkan Bapak pulang. Persetan dengan Churchill, bagaimana pun uang lebih penting daripada Churchill!".