Surat Untuk Ibu Guru
Saat adik perempuanku masih duduk di bangku SD kelas 4, guru kelasnya yang biasanya mengajar pelajaran bahasa menentukan anak-anak tiap hari menulis sebuah catatan harian.
Saat semester kedua akan berakhir, karena para murid akan segera naik ke kelas 5, Bu Guru merasa berat untuk berpisah dengan mereka, ia mengharapkan para murid menulis beberapa patah kata untuk dirinya, maka itu ia menentukan catatan harian hari itu berjudul: "Sepucuk Surat Untuk Bu Guru".
Pagi hari keduanya, Bu Guru menemukan catatan harian salah satu muridnya bertuliskan: "Sudah berulang-ulang kucari, tapi tak juga kutemukan, entah kuletakkan di mana, bila kelak surat Bu Guru itu kutemukan, tentu akan segera kuberikan kepada Bu Guru, oke?"
Saat semester kedua akan berakhir, karena para murid akan segera naik ke kelas 5, Bu Guru merasa berat untuk berpisah dengan mereka, ia mengharapkan para murid menulis beberapa patah kata untuk dirinya, maka itu ia menentukan catatan harian hari itu berjudul: "Sepucuk Surat Untuk Bu Guru".
Pagi hari keduanya, Bu Guru menemukan catatan harian salah satu muridnya bertuliskan: "Sudah berulang-ulang kucari, tapi tak juga kutemukan, entah kuletakkan di mana, bila kelak surat Bu Guru itu kutemukan, tentu akan segera kuberikan kepada Bu Guru, oke?"