Hadiah Kado Ulang Tahun dari Ayah
Aku merasa di dunia ini orang yang sulit dimengerti adalah ayahku sendiri.
Sekali menjelang hari ultahku, aku minta ia menghadiahi diriku sebuah kado, anehnya selama setengah hari itu ia dengan diam-diam telah menghilang tak tentu rimbanya.
Saat ia kembali ke rumah, tangannya memegang sebuah bingkisan, katanya di dalamnya berisi cendera mata kesukaanku, tetapi ia berpesan bingkisan ini harus dibuka pada dini hari pukul 2.30.
Aku dengan sikap sungguh-sungguh menunggu sampai pukul 2.30 dini hari baru kemasannya kulucuti satu per satu. Akhirnya saat giliran kardusnya kubuka dengan hati berdebar-debar, kutemukan di dalamnya hanya berisi sekotak kopi instan yang di pinggirnya diselipi secarik kertas bertuliskan: "Pada waktu kamu kerja dan keletihan, secangkir kopi ini tentu akan menyenangkan hatimu."
Sekali menjelang hari ultahku, aku minta ia menghadiahi diriku sebuah kado, anehnya selama setengah hari itu ia dengan diam-diam telah menghilang tak tentu rimbanya.
Saat ia kembali ke rumah, tangannya memegang sebuah bingkisan, katanya di dalamnya berisi cendera mata kesukaanku, tetapi ia berpesan bingkisan ini harus dibuka pada dini hari pukul 2.30.
Aku dengan sikap sungguh-sungguh menunggu sampai pukul 2.30 dini hari baru kemasannya kulucuti satu per satu. Akhirnya saat giliran kardusnya kubuka dengan hati berdebar-debar, kutemukan di dalamnya hanya berisi sekotak kopi instan yang di pinggirnya diselipi secarik kertas bertuliskan: "Pada waktu kamu kerja dan keletihan, secangkir kopi ini tentu akan menyenangkan hatimu."