Kisah Serigala Betina dan Rubah Jantan
Pada suatu hari, di sebuah hutan yang lebat, seekor serigala betina sedang dengan gencarnya mengejar seekor rubah jantan putih. Rubah putih itu dengan cepatnya dari satu canggah menyusup ke canggah yang lain, sedangkan sang serigala dengan ketatnya menguntitnya di belakang.
Sungguh malang, serigala betina tersebut akhirnya terjerat dan tak bisa berkutik di situ. Pada saat itu si rubah putih tanpa ba-bi-bu lagi dengan nekadnya menggagahi serigala tersebut, kemudian ia pun melarikan diri dengan mengambil langkah seribu. Sesudah meronta-ronta sejenak dan akhirnya berhasil melepaskan diri, sang serigala dengan gusarnya berusaha mengejar si rubah.
Rubah putih itu lari sampai di tepi sebuah lahan rawa, di situ ada ada sebuah kursi malas, dan di atas kursi malas itu terletak selembar surat kabar. Karena sudah tiada jalan untuk melarikan diri lebih jauh, dalam posisi yang sangat terdesak, setelah memutar otak sejenak, si rubah tiba-tiba terpikir sebuah cara yang baik untuk menghadapinya. Ia coba berguling-guling di tepi lahan rawa, sehingga seluruh bulu tubuhnya berubah menjadi abu-abu, kemudian ia berbaring dengan tenangnya di atas kursi malas dan menutup mukanya dengan surat kabar, serta berpura-pura menjadi pelancong.
Serigala betina setelah mengejar sampai di tepi lahan rawa tak juga menemukan bayangan si rubah putih, maka ia segera menanya rubah abu-abu itu: "Apakah kamu kelihatan ada rubah putih sedang lewat di sini?"
Dengan menyingkap surat kabar yang menutupi muka dan tubuhnya, si rubah berkata: "Yang kamu katakan itu apakah seekor rubah putih yang telah berhasil menggagahi serigala betina seperti apa yang telah diberitakan di surat kabar?"
Mendengar perkataan ini, serigala betina segera merasa malu dan berkata: "Lho, berita ini kok cepat sekali sudah dimuat di surat kabar ya?"
Sungguh malang, serigala betina tersebut akhirnya terjerat dan tak bisa berkutik di situ. Pada saat itu si rubah putih tanpa ba-bi-bu lagi dengan nekadnya menggagahi serigala tersebut, kemudian ia pun melarikan diri dengan mengambil langkah seribu. Sesudah meronta-ronta sejenak dan akhirnya berhasil melepaskan diri, sang serigala dengan gusarnya berusaha mengejar si rubah.
Rubah putih itu lari sampai di tepi sebuah lahan rawa, di situ ada ada sebuah kursi malas, dan di atas kursi malas itu terletak selembar surat kabar. Karena sudah tiada jalan untuk melarikan diri lebih jauh, dalam posisi yang sangat terdesak, setelah memutar otak sejenak, si rubah tiba-tiba terpikir sebuah cara yang baik untuk menghadapinya. Ia coba berguling-guling di tepi lahan rawa, sehingga seluruh bulu tubuhnya berubah menjadi abu-abu, kemudian ia berbaring dengan tenangnya di atas kursi malas dan menutup mukanya dengan surat kabar, serta berpura-pura menjadi pelancong.
Serigala betina setelah mengejar sampai di tepi lahan rawa tak juga menemukan bayangan si rubah putih, maka ia segera menanya rubah abu-abu itu: "Apakah kamu kelihatan ada rubah putih sedang lewat di sini?"
Dengan menyingkap surat kabar yang menutupi muka dan tubuhnya, si rubah berkata: "Yang kamu katakan itu apakah seekor rubah putih yang telah berhasil menggagahi serigala betina seperti apa yang telah diberitakan di surat kabar?"
Mendengar perkataan ini, serigala betina segera merasa malu dan berkata: "Lho, berita ini kok cepat sekali sudah dimuat di surat kabar ya?"