Nazar Apabila Sembuh
Ori, seorang miliuner, telah jatuh sakit, ia kesehariannya mau tak mau berbaring di tempat tidur, nampaknya sakit yang dideritanya cukup berat.
Pada suatu hari, ia berkata kepada dokter: "Pak, Dok, bila penyakitku ini bisa Bapak sembuhkan dan aku bisa sehat kembali seperti dulu, aku akan menyumbang US$ 500.000.- kepada rumah sakit Bapak yang baru dibangun ini." Mendengar janji ini, sang dokter senangnya bukan main, maka ia berusaha mengobatinya dengan sepenuh hati.
Beberapa bulan kemudian, kesehatan Ori berangsur-angsur pulih kembali, dokter berkata: "Saya senang sekali melihat keadaan Bapak sudah jauh baikan. Sekarang saya ingin mediskusikan dengan Bapak soal sumbangan uang US$ 500.000.- yang telah Bapak janjikan untuk rumah sakit kami."
Ori dengan heran menanya: "Apakah betul aku pernah berjanji dan menyanggupi akan menyumbangkan uang sebanyak itu?"
"Ya, Bapak pernah berkata sendiri dengan diriku."
"Wah, dari sini dapat diketahui, alangkah beratnya penyakit yang kuidap selama ini, sampai-sampai aku sendiri tak menyadari bahwa diriku sedang mengigau."
Pada suatu hari, ia berkata kepada dokter: "Pak, Dok, bila penyakitku ini bisa Bapak sembuhkan dan aku bisa sehat kembali seperti dulu, aku akan menyumbang US$ 500.000.- kepada rumah sakit Bapak yang baru dibangun ini." Mendengar janji ini, sang dokter senangnya bukan main, maka ia berusaha mengobatinya dengan sepenuh hati.
Beberapa bulan kemudian, kesehatan Ori berangsur-angsur pulih kembali, dokter berkata: "Saya senang sekali melihat keadaan Bapak sudah jauh baikan. Sekarang saya ingin mediskusikan dengan Bapak soal sumbangan uang US$ 500.000.- yang telah Bapak janjikan untuk rumah sakit kami."
Ori dengan heran menanya: "Apakah betul aku pernah berjanji dan menyanggupi akan menyumbangkan uang sebanyak itu?"
"Ya, Bapak pernah berkata sendiri dengan diriku."
"Wah, dari sini dapat diketahui, alangkah beratnya penyakit yang kuidap selama ini, sampai-sampai aku sendiri tak menyadari bahwa diriku sedang mengigau."