Uang dan Kebahagiaan
Sekali peristiwa, orang-orang dari berbagai negeri berkumpul di hadapan Tuhan. Tuhan menanya: "Apakah kalian menganggap uang dapat membeli kebahagiaan? Bila kebahagiaan itu bisa dibeli dengan uang, apakah kalian akan membelinya?"
Orang Prancis berkata: "Asal ada arak anggur dan keju, aku sudah merasa sangat bahagia. Aku tak memiliki harapan yang terlalu besar lebih banyak lagi."
Orang Italia berkata: "Asal ada sepak bola dan makaroni, aku sudah merasa sangat bahagia. Aku tak mempunyai dambaan yang lebih banyak lagi."
Orang Cina berkata: "Kalau kebahagiaan itu bisa dibeli dengan uang, sudah tentu aku akan membelinya. Berilah aku kuitansi."
Orang-orang dari negeri Eropa Utara tak seberapa tertarik terhadap perkataan Tuhan tersebut, mereka berkata: "Kami sudah hidup sangat bahagia, maka tak perlu lagi membuang-buang uang untuk membelinya."
Orang Amerika berkata: "Bisakah kalian meminjami aku sedikit uang?"
Orang Prancis berkata: "Asal ada arak anggur dan keju, aku sudah merasa sangat bahagia. Aku tak memiliki harapan yang terlalu besar lebih banyak lagi."
Orang Italia berkata: "Asal ada sepak bola dan makaroni, aku sudah merasa sangat bahagia. Aku tak mempunyai dambaan yang lebih banyak lagi."
Orang Cina berkata: "Kalau kebahagiaan itu bisa dibeli dengan uang, sudah tentu aku akan membelinya. Berilah aku kuitansi."
Orang-orang dari negeri Eropa Utara tak seberapa tertarik terhadap perkataan Tuhan tersebut, mereka berkata: "Kami sudah hidup sangat bahagia, maka tak perlu lagi membuang-buang uang untuk membelinya."
Orang Amerika berkata: "Bisakah kalian meminjami aku sedikit uang?"