Diberi Segenggam Buah Ceri
Pada suatu hari, Ibu Rudi membawa Rudi kecil pergi belanja ke mal, di tengah jalan kebetulan berpapasan dengan seorang teman yang berjualan buah ceri. Teman Ibu Rudi itu menyuruh Rudi mencengkam segenggam buah ceri, namun Rudi nampak bimbang sebentar, kemudian tiada bergeming.
"Apakah kamu tak menyukai buah ceri?" tanya Paman penjaja ceri: "Ceri ini sangat manis, yuk, ambillah segenggam."
"Suka... aku sangat suka makan buah ceri!" Melihat Rudi tetap agak segan-segan, penjual ceri itu segera mengulurkan tangannya mencengkam segenggam besar buah ceri, lalu memasukkannya ke dalam kantung baju Rudi.
Di tengah perjalanan pulang, Ibu Rudi menanya Rudi : "Tadi Paman itu menyuruh kamu mengambil buah ceri, mengapa kamu kok nampak ragu-ragu tak mau mengambilnya?"
"Karena tangan Paman itu lebih besar daripada tanganku." Jawab Rudi sambil tersenyum.
"Apakah kamu tak menyukai buah ceri?" tanya Paman penjaja ceri: "Ceri ini sangat manis, yuk, ambillah segenggam."
"Suka... aku sangat suka makan buah ceri!" Melihat Rudi tetap agak segan-segan, penjual ceri itu segera mengulurkan tangannya mencengkam segenggam besar buah ceri, lalu memasukkannya ke dalam kantung baju Rudi.
Di tengah perjalanan pulang, Ibu Rudi menanya Rudi : "Tadi Paman itu menyuruh kamu mengambil buah ceri, mengapa kamu kok nampak ragu-ragu tak mau mengambilnya?"
"Karena tangan Paman itu lebih besar daripada tanganku." Jawab Rudi sambil tersenyum.