Membeli Burung Kakaktua Pintar
Pagi itu Subroto pergi jalan-jalan di sekitar pasar burung melihat ada orang sedang menjual kakaktua, ia melihat kakaktua itu amat cantik, maka ia menanya si juragan apakah kakaktua itu bisa bicara.
Juragan itu berkata: "Ah, sudah tentu donk! Kalau kamu tak percaya, coba pegang kaki sebelah kanannya."
Subroto segera mengulurkan tangannya langsung memegang kaki kanan kakaktua itu. Sejenak kemudian terdengar kakaktua itu berkata: "Hallo Pak! Hallo!" Subroto sangat senang. Si juragan menyusul berkata: "Nah, sekarang pegang kaki sebelah kirinya." Terdengar kakaktua itu segera berkata: "Selamat jalan! Selamat jalan Pak!"
Subroto senangnya bukan main, sesudah tawar menawar sebentar, maka kakaktua itu dibelinya dan dibawanya pulang.
Sesampainya di rumah, Subroto sebentar memegang kaki sebelah kirinya, dan sebentar lagi memegang kaki sebelah kanannya, dan kakaktua itu dengan sangat patuh berkata: "Selamat jalan Pak!", "Hallo Pak!"
Lewat beberapa waktu kemudian, Subroto berpikir: bila kedua kakinya kupegang semuanya, entah kakaktua ini akan berkata apa ya? Maka itu ia segera memegang kedua kakinya sekaligus.
Beberapa menit kemudian tiba-tiba terdengar kakaktua itu berkata dengan keras: "Aduh, minta ampun gobloknya, rupanya kamu ingin supaya diriku jatuh tersungkur ya?"
Juragan itu berkata: "Ah, sudah tentu donk! Kalau kamu tak percaya, coba pegang kaki sebelah kanannya."
Subroto segera mengulurkan tangannya langsung memegang kaki kanan kakaktua itu. Sejenak kemudian terdengar kakaktua itu berkata: "Hallo Pak! Hallo!" Subroto sangat senang. Si juragan menyusul berkata: "Nah, sekarang pegang kaki sebelah kirinya." Terdengar kakaktua itu segera berkata: "Selamat jalan! Selamat jalan Pak!"
Subroto senangnya bukan main, sesudah tawar menawar sebentar, maka kakaktua itu dibelinya dan dibawanya pulang.
Sesampainya di rumah, Subroto sebentar memegang kaki sebelah kirinya, dan sebentar lagi memegang kaki sebelah kanannya, dan kakaktua itu dengan sangat patuh berkata: "Selamat jalan Pak!", "Hallo Pak!"
Lewat beberapa waktu kemudian, Subroto berpikir: bila kedua kakinya kupegang semuanya, entah kakaktua ini akan berkata apa ya? Maka itu ia segera memegang kedua kakinya sekaligus.
Beberapa menit kemudian tiba-tiba terdengar kakaktua itu berkata dengan keras: "Aduh, minta ampun gobloknya, rupanya kamu ingin supaya diriku jatuh tersungkur ya?"