Penumpang Feri yang Selamat
Sebuah feri tenggelam diterpa badai dan hujan. Di dalam feri makhluk yang beruntung masih hidup hanya tinggal 3 orang, satu ialah seorang pedagang sukses, satu ialah seorang anak remaja, dan satunya lagi ialah seorang gelandangan. Mereka bertiga setelah diterjang dan diombang-ambingkan oleh ombak besar akhirnya terdampar di suatu pulau kecil. Pada suatu hari, anak remaja itu memungut sebuah lampu wasiat di tepi pantai, sesudah digosoknya berulang-ulang, seorang jin baik tiba-tiba nongol dan keluar dari lampu itu, ia minta mereka mengajukan harapannya masing-masing.
Pedagang berkata: "Aku ingin kembali ke perusahaanku untuk melanjutkan usahaku dan terus mencari keuntungan!" Jin baik itu manggut-manggut. Sejenak kemudian, begitu mendengar suara angin menderu dengan dahsyatnya, pedagang itu segera menghilang.
Anak remaja sangat mendambakan pulang ke pangkuan orang tuanya, maka ia berkata: "Aku hanya ingin bisa pulang ke rumah!" Jin baik itu sekali lagi manggut-manggut. Begitu mendengar angin berembus keras, anak remaja itu juga segera menghilang.
Sesudah berpikir sebentar, gelandangan berkata: "Aku hidup seorang diri di sini sudah tentu akan kesepian dan sangat membosankan, maka itu aku mengharapkan mereka berdua akan kembali lagi untuk mendampingi diriku!"
Begitu mendengar deru angin berembus, pedagang dan anak remaja itu kembali lagi.
Pedagang berkata: "Aku ingin kembali ke perusahaanku untuk melanjutkan usahaku dan terus mencari keuntungan!" Jin baik itu manggut-manggut. Sejenak kemudian, begitu mendengar suara angin menderu dengan dahsyatnya, pedagang itu segera menghilang.
Anak remaja sangat mendambakan pulang ke pangkuan orang tuanya, maka ia berkata: "Aku hanya ingin bisa pulang ke rumah!" Jin baik itu sekali lagi manggut-manggut. Begitu mendengar angin berembus keras, anak remaja itu juga segera menghilang.
Sesudah berpikir sebentar, gelandangan berkata: "Aku hidup seorang diri di sini sudah tentu akan kesepian dan sangat membosankan, maka itu aku mengharapkan mereka berdua akan kembali lagi untuk mendampingi diriku!"
Begitu mendengar deru angin berembus, pedagang dan anak remaja itu kembali lagi.