Cara Menghilangkan Bekas Lisptik di Sekolah
Yohan adalah seorang kepala sekolah menengah di salah satu kota kecil. Dewasa ini para siswi yang menggunakan lipstik di dalam sekolah makin hari makin populer, tetapi mereka tak hanya mengoles bibir mereka dengan lipstik, biasanya sehabis mengoleskan di bibirnya, di antara mereka masih ada yang suka mengecupkan bibir yang berlipstik itu di atas permukaan cermin di kamar mandi sekolah, sehingga di sana sini penuh dengan bekas-bekas bibir para siswi itu.
Hal ini membuat Yohan pusing kepala. Untuk mencegah supaya kejadian ini tak berlarut-larut, ia berketetapan hati akan mencari suatu cara yang paling efektif untuk menanggulanginya.
Maka itu pada suatu hari ia memanggil semua siswi yang berlipstik berkumpul di depan kamar mandi sekolah. Ketika para siswi itu tiba di tempat, mereka menemukan kepala sekolah dan seorang asisten manajerial sekolah sudah berada di situ.
Yohan berkata kepada para siswi: "Membersihkan bekas lipstik bukanlah hal yang mudah. Sekarang aku minta kalian menyaksikannya dengan mata kepala sendiri."
Kemudian asisten manajerialnya mulai berdemonstrasi, pertama-tama dia mengangkat sebuah sikat besar bergagang panjang dari sebuah ember, lalu berjalan ke water closet yang terdekat untuk membasahi sikat itu, kemudian dengan gerakannya yang sigap ia mulai menyikat cermin.
Sejak itu tak lagi ada orang yang meninggalkan bekas lipstik bibirnya di atas cermin di kamar mandi sekolah.
Hal ini membuat Yohan pusing kepala. Untuk mencegah supaya kejadian ini tak berlarut-larut, ia berketetapan hati akan mencari suatu cara yang paling efektif untuk menanggulanginya.
Maka itu pada suatu hari ia memanggil semua siswi yang berlipstik berkumpul di depan kamar mandi sekolah. Ketika para siswi itu tiba di tempat, mereka menemukan kepala sekolah dan seorang asisten manajerial sekolah sudah berada di situ.
Yohan berkata kepada para siswi: "Membersihkan bekas lipstik bukanlah hal yang mudah. Sekarang aku minta kalian menyaksikannya dengan mata kepala sendiri."
Kemudian asisten manajerialnya mulai berdemonstrasi, pertama-tama dia mengangkat sebuah sikat besar bergagang panjang dari sebuah ember, lalu berjalan ke water closet yang terdekat untuk membasahi sikat itu, kemudian dengan gerakannya yang sigap ia mulai menyikat cermin.
Sejak itu tak lagi ada orang yang meninggalkan bekas lipstik bibirnya di atas cermin di kamar mandi sekolah.