Mencari PIL dan WIL
Isteri: "Di luar aku boleh berhubungan dengan seorang teman laki-laki, dalam hal ini kamu tidak berhak turut campur, karena ia merupakan kebebasan pribadiku."
Suami: "Ini... ya boleh saja, tetapi bersamaan dengan itu kamu juga harus mengizinkan aku menjalin hubungan persahabatan dengan seorang teman perempuan."
Isteri: "Ah, tidak boleh donk!"
Suami: "Mengapa di luar kamu boleh berhubungan dengan seorang teman laki-laki, sedangkan aku tak boleh berhubungan dengan seorang teman perempuan? Ini kan tak adil."
Isteri: "Bila aku menjalin hubungan dengan seorang teman laki-laki, dia bisa melakukan apa yang tak bisa kamu lakukan, maka dengan sendirinya aku tak bisa lagi selalu mencari-cari kekurangan dan kesalahan dirimu. Hal ini sudah tentu akan menguntungkan bagi keharmonisan rumah tangga kita. Tetapi sebaliknya, jika kamu menjalin hubungan dengan seorang teman perempuan, aku menjadi sempit hati dan sehari-harinya sering-sering marah sehingga di antara kita sering terjadi perang mulut, maka hal ini sudah tentu takkan menguntungkan bagi ketenangan dan kebahagiaan rumah tanggga kita. Kamu pikir sendiri dengan baik, apakah omonganku ini beralasan?"
Suami: "??????"
Suami: "Ini... ya boleh saja, tetapi bersamaan dengan itu kamu juga harus mengizinkan aku menjalin hubungan persahabatan dengan seorang teman perempuan."
Isteri: "Ah, tidak boleh donk!"
Suami: "Mengapa di luar kamu boleh berhubungan dengan seorang teman laki-laki, sedangkan aku tak boleh berhubungan dengan seorang teman perempuan? Ini kan tak adil."
Isteri: "Bila aku menjalin hubungan dengan seorang teman laki-laki, dia bisa melakukan apa yang tak bisa kamu lakukan, maka dengan sendirinya aku tak bisa lagi selalu mencari-cari kekurangan dan kesalahan dirimu. Hal ini sudah tentu akan menguntungkan bagi keharmonisan rumah tangga kita. Tetapi sebaliknya, jika kamu menjalin hubungan dengan seorang teman perempuan, aku menjadi sempit hati dan sehari-harinya sering-sering marah sehingga di antara kita sering terjadi perang mulut, maka hal ini sudah tentu takkan menguntungkan bagi ketenangan dan kebahagiaan rumah tanggga kita. Kamu pikir sendiri dengan baik, apakah omonganku ini beralasan?"
Suami: "??????"