Anak Kecil yang Aman
Agar anak perempuan kecilku aman, aku selalu mengajar dan menasehatinya jangan berbicara dengan orang yang tak dikenalnya. Pada suatu hari waktu sedang lepas sekolah, aku pergi ke halte bus bermaksud menjemputnya.
Ketika itu aku kelihatan seorang anak perempuan kecil lainnya sedang berdiri sendirian di sana, nampaknya ia juga lagi menunggu seseorang akan datang menjemputnya. Untuk meninggalkan dia seorang diri di sana aku merasa tak sampai hati, maka aku dengan aktif menanyanya dia tinggal di mana.
Pada waktu itu anakku segera berkata kepada anak perempuan kecil itu dengan suara yang keras: "Jangan berbicara dengan dia! Jangan hiraukan dia!"
Aku betul-betul terhentak dan tercengang, aku segera menanya anak perempuanku mengapa ia berkata demikian.
"Bagi dia, kamu kan juga orang yang tak dikenalnya, maka itu dia sudah seharusnya juga tak boleh berbicara dengan dirimu." jelasnya.
Ketika itu aku kelihatan seorang anak perempuan kecil lainnya sedang berdiri sendirian di sana, nampaknya ia juga lagi menunggu seseorang akan datang menjemputnya. Untuk meninggalkan dia seorang diri di sana aku merasa tak sampai hati, maka aku dengan aktif menanyanya dia tinggal di mana.
Pada waktu itu anakku segera berkata kepada anak perempuan kecil itu dengan suara yang keras: "Jangan berbicara dengan dia! Jangan hiraukan dia!"
Aku betul-betul terhentak dan tercengang, aku segera menanya anak perempuanku mengapa ia berkata demikian.
"Bagi dia, kamu kan juga orang yang tak dikenalnya, maka itu dia sudah seharusnya juga tak boleh berbicara dengan dirimu." jelasnya.