Telepon yang Penting
Jack meneleponi Sunny, isterinya yang sedang masuk kerja.
"Aduh, sayang, aku kini sedang sangat repot," kata Sunny: "aku benar-benar tak sempat menerima teleponmu ini."
"Tetapi aku ada kabar penting yang perlu kubicarakan padamu sekarang," kata Jack, "boleh dikatakan sebuah kabar baik dan juga boleh dikatakan sebuah kabar buruk."
"Ya, kalau begitu baiklah, tetapi kamu ngomongnya jangan bertele-tele, dan cukup mengatakan yang penting-penting saja, oke?"
"Oke, begini Sayang, pelambung udara pengaman di mobil kita ternyata sangat berguna. Diriku sekarang selamat."
"Aduh, sayang, aku kini sedang sangat repot," kata Sunny: "aku benar-benar tak sempat menerima teleponmu ini."
"Tetapi aku ada kabar penting yang perlu kubicarakan padamu sekarang," kata Jack, "boleh dikatakan sebuah kabar baik dan juga boleh dikatakan sebuah kabar buruk."
"Ya, kalau begitu baiklah, tetapi kamu ngomongnya jangan bertele-tele, dan cukup mengatakan yang penting-penting saja, oke?"
"Oke, begini Sayang, pelambung udara pengaman di mobil kita ternyata sangat berguna. Diriku sekarang selamat."