Menyajikan Menu Sarapan Biskuit Panas
Seorang gadis ditawari untuk mengasuh untuk anak delapan tahun dari tetangganya. Dia tiba pada waktunya untuk mempersiapkan sarapan, dan menyajikan wafel di depan anak itu.
"Ibuku selalu memberi biskuit panas untuk sarapan," kata anak delapan tahun itu.
Jadi, karena bersemangat untuk membantu, si babysitter bergegas ke dapur dan cepat menyiapkan sepiring biskuit panas, yang ia letakkan di depan gadis kecil.
"Tidak, terima kasih, saya lebih senang wafel..." katanya.
"Tapi saya pikir kau bilang ibumu selalu menyajikan biskuit panas untuk sarapan?" kata babysitter kaget.
"Memang begitu ibuku," kata anak itu. "Tapi aku tidak pernah memakannya."
"Ibuku selalu memberi biskuit panas untuk sarapan," kata anak delapan tahun itu.
Jadi, karena bersemangat untuk membantu, si babysitter bergegas ke dapur dan cepat menyiapkan sepiring biskuit panas, yang ia letakkan di depan gadis kecil.
"Tidak, terima kasih, saya lebih senang wafel..." katanya.
"Tapi saya pikir kau bilang ibumu selalu menyajikan biskuit panas untuk sarapan?" kata babysitter kaget.
"Memang begitu ibuku," kata anak itu. "Tapi aku tidak pernah memakannya."