Suami Yang Menjengkelkan
Suamiku jarang-jarang ingat akan hari perkawinan kami. Saat aku dipersunting oleh suamiku, aku baru berusia 19 tahun. Pada waktu memperingati Hari Perkawinan kami yang ke 20, aku mengira ia paling sedikit juga akan teringat hari yang bagi kami mempunyai arti tertentu ini, tetapi anehnya sehari genap ia tetap bungkam.
Malam hari itu ia tiba-tiba menceletuk: "Apakah kamu tahu?" lalu bungkam kembali. Dengan senang aku memikirkannya, karena akhirnya ia teringat juga, maka dengan sabar aku menunggu ia berkata lebih lanjut.
"Dibandingkan dengan Bapakmu, aku memelihara kamu sudah lebih banyak satu tahun." katanya.
Malam hari itu ia tiba-tiba menceletuk: "Apakah kamu tahu?" lalu bungkam kembali. Dengan senang aku memikirkannya, karena akhirnya ia teringat juga, maka dengan sabar aku menunggu ia berkata lebih lanjut.
"Dibandingkan dengan Bapakmu, aku memelihara kamu sudah lebih banyak satu tahun." katanya.