Nike dan Bapaknya
Pada suatu hari, Nike dan Bapaknya sama-sama pergi mengunjungi nenek. Di atas gerbong kereta api, Nike sebentar-sebentar menjulurkan kepalanya ke luar jendela.
Bapak yang sedang duduk di sebelahnya berkata dengan serius: "Nike, ayo duduk dengan tenang, jangan menjulurkan kepalamu ke luar jendela!" Tetapi Nike sedikitpun tak menghiraukannya, ia tetap menjulurkan kepalanya ke luar.
Maka itu Bapaknya dengan cepat menanggalkan kopi Nike dan dengan cepat pula menyembunyikannya di belakang badannya, kemudian ia berkata: "Kamu lihat sendiri, topimu telah lepas ditiup angin."
Nike tiba-tiba menangis ketakutan, ia berusaha mencari topinya kembali.
Bapaknya berkata: "Yo, coba bersiul, mendengar siulanmu, topimu mungkin bisa kembali lagi ke kepalamu." Nike mendekati jendela dan mulai bersiul, Bapaknya dengan gerakan yang sangat cepat dan jitu menaruh kembali topi itu ke atas kepala Nike.
"O, alangkah ajaibnya!" teriak Nike sambil tertawa terpingkal-pingkal, ia nampak bukan main senangnya. Tiba-tiba ia membalikkan badan dan dengan gerak langkah yang sangat cepat mencabut dan melempar topi Bapaknya ke luar jendela.
"Sekarang tiba giliran Bapak, yo bersiul Pak, topi Bapak mungkin juga bisa kembali." kata Nike dengan senangnya.
Bapak yang sedang duduk di sebelahnya berkata dengan serius: "Nike, ayo duduk dengan tenang, jangan menjulurkan kepalamu ke luar jendela!" Tetapi Nike sedikitpun tak menghiraukannya, ia tetap menjulurkan kepalanya ke luar.
Maka itu Bapaknya dengan cepat menanggalkan kopi Nike dan dengan cepat pula menyembunyikannya di belakang badannya, kemudian ia berkata: "Kamu lihat sendiri, topimu telah lepas ditiup angin."
Nike tiba-tiba menangis ketakutan, ia berusaha mencari topinya kembali.
Bapaknya berkata: "Yo, coba bersiul, mendengar siulanmu, topimu mungkin bisa kembali lagi ke kepalamu." Nike mendekati jendela dan mulai bersiul, Bapaknya dengan gerakan yang sangat cepat dan jitu menaruh kembali topi itu ke atas kepala Nike.
"O, alangkah ajaibnya!" teriak Nike sambil tertawa terpingkal-pingkal, ia nampak bukan main senangnya. Tiba-tiba ia membalikkan badan dan dengan gerak langkah yang sangat cepat mencabut dan melempar topi Bapaknya ke luar jendela.
"Sekarang tiba giliran Bapak, yo bersiul Pak, topi Bapak mungkin juga bisa kembali." kata Nike dengan senangnya.