Menyuruh Suami Istirahat di Rumah
Isteri: "Besok Papa istirahat ya?"
Suami: "Ya, Mama ada urusan?"
Isteri: "Nggak, nggak ada urusan apa-apa kok, Papa besok istirahat saja di rumah, oke?"
Suami: "Nyuruh aku istirahat di rumah sepertinya bukan kebiasaanmu lho, Ma."
Isteri: "Ah, betul juga, kalau Papa tidak menyinggung masalah ini aku sudah hampir lupa, lho. Baiklah, begini saja, sekalipun Papa mengatakan ini bukan kebiasaanku, nah, sekarang mari kita melakukan kerja yang mirip-mirip kebiasaanku. Pertama, bersihkanlah kap penghisap minyak dan asap di dapur ini baik-baik, lalu cucilah semua baju musim dingin yang ada di keranjang itu, kemudian lakukan baik-baik pekerjaan kebersihan di dapur, selanjutnya antarkan anak kita, Tonny ke tempat kursus piano, akhirnya pergilah ke mal dan belilah sedikit buah-buahan untuk Ibuku dan langsung antarkan ke rumahnya."
Suami: "Aku tahu Mama takkan mengijinkan diriku istirahat baik-baik di rumah."
Isteri: "Lho, pikiran Papa kok picik sekali. Tadinya Papa kusuruh istirahat baik-baik di rumah, tapi justru Papa sendirilah yang mengatakan aku harus menerapkan kebiasaanku, sekarang semua yang Papa lihat pada umumnya adalah kebiasaanku, tetapi Papa tetap mengata-ngatai diriku, Papa ini sungguh-sungguh munafik, perkataan tak tidak selaras dengan isi hati..."
Suami: "???"
Suami: "Ya, Mama ada urusan?"
Isteri: "Nggak, nggak ada urusan apa-apa kok, Papa besok istirahat saja di rumah, oke?"
Suami: "Nyuruh aku istirahat di rumah sepertinya bukan kebiasaanmu lho, Ma."
Isteri: "Ah, betul juga, kalau Papa tidak menyinggung masalah ini aku sudah hampir lupa, lho. Baiklah, begini saja, sekalipun Papa mengatakan ini bukan kebiasaanku, nah, sekarang mari kita melakukan kerja yang mirip-mirip kebiasaanku. Pertama, bersihkanlah kap penghisap minyak dan asap di dapur ini baik-baik, lalu cucilah semua baju musim dingin yang ada di keranjang itu, kemudian lakukan baik-baik pekerjaan kebersihan di dapur, selanjutnya antarkan anak kita, Tonny ke tempat kursus piano, akhirnya pergilah ke mal dan belilah sedikit buah-buahan untuk Ibuku dan langsung antarkan ke rumahnya."
Suami: "Aku tahu Mama takkan mengijinkan diriku istirahat baik-baik di rumah."
Isteri: "Lho, pikiran Papa kok picik sekali. Tadinya Papa kusuruh istirahat baik-baik di rumah, tapi justru Papa sendirilah yang mengatakan aku harus menerapkan kebiasaanku, sekarang semua yang Papa lihat pada umumnya adalah kebiasaanku, tetapi Papa tetap mengata-ngatai diriku, Papa ini sungguh-sungguh munafik, perkataan tak tidak selaras dengan isi hati..."
Suami: "???"