Ayam dan Cicak
Ayam: "Aku sangat menyukai kesungguhan hatimu dalam menekuni suatu usaha, setiap hari kamu selalu merambah dinding untuk membuat lukisan dinding."
Cicak: "Aku juga sangat menyukai kerajinanmu, setiap hari kamu dengan tekun berlatih kaligrafi di tanah dengan menggunakan cakarmu."
Ayam: "Kegemaran kita hampir sama, demikian pula dengan cita-cita kita, maka itu kapan kita baru bisa bergandengan tangan?"
Cicak: "Tidak, kecuali aku terjatuh dari dinding karena minum terlalu banyak."
Cicak: "Aku juga sangat menyukai kerajinanmu, setiap hari kamu dengan tekun berlatih kaligrafi di tanah dengan menggunakan cakarmu."
Ayam: "Kegemaran kita hampir sama, demikian pula dengan cita-cita kita, maka itu kapan kita baru bisa bergandengan tangan?"
Cicak: "Tidak, kecuali aku terjatuh dari dinding karena minum terlalu banyak."