Berdebat dengan Polisi Lalu Lintas
Seorang polisi lalu lintas sedang menulis selembar surat denda. Seorang pria dengan sebatang rokok terselip di bibirnya datang menghampirinya sambil berteriak-teriak:
"Selain menulis surat denda apa lagi yang bisa Anda kerjakan?" Sang polisi mengambil sikap acuh tak acuh, dan pria itu menimpalinya dengan marahnya,
"Jika Anda benar-benar seorang jantan, mobil ini hela saja ke kantor polisi!" Sang polisi merasa tersinggung, dan pria itu tetap berceloteh tak habis-habisnya,
"Kalau Anda benar-benar seorang jantan, hela saja sekalian! Tunggu apa lagi?" Sang polisi boleh bilang sudah sampai pada akhir batas kesabarannya, maka itu ia segera mengangkat walki-talkinya.
Saat mobil itu dihela, sang polisi berkata dengan ramahnya: "Sore ini Anda boleh datang ke kantor polisi untuk mengurusnya lebih lanjut."
Tetapi pria itu berkata dengan sikap yang tak mau kalah: "Apa hubungannya dengan diriku? Yang pasti, mobil ini bukan mobil milikku!"
Sehabis bicara, dengan bersenandung dia keburu menumpang sebuah taksi meninggalkan tempat tersebut.
"Selain menulis surat denda apa lagi yang bisa Anda kerjakan?" Sang polisi mengambil sikap acuh tak acuh, dan pria itu menimpalinya dengan marahnya,
"Jika Anda benar-benar seorang jantan, mobil ini hela saja ke kantor polisi!" Sang polisi merasa tersinggung, dan pria itu tetap berceloteh tak habis-habisnya,
"Kalau Anda benar-benar seorang jantan, hela saja sekalian! Tunggu apa lagi?" Sang polisi boleh bilang sudah sampai pada akhir batas kesabarannya, maka itu ia segera mengangkat walki-talkinya.
Saat mobil itu dihela, sang polisi berkata dengan ramahnya: "Sore ini Anda boleh datang ke kantor polisi untuk mengurusnya lebih lanjut."
Tetapi pria itu berkata dengan sikap yang tak mau kalah: "Apa hubungannya dengan diriku? Yang pasti, mobil ini bukan mobil milikku!"
Sehabis bicara, dengan bersenandung dia keburu menumpang sebuah taksi meninggalkan tempat tersebut.