Perkelahian Antar Profesi
Dua orang pengacara naik pesawat menuju Jakarta. Satu duduk dekat jendela dan satu lagi duduk di kursi tengah. Beberapa saat sebelum tinggal landas, seorang dokter masuk pesawat dan duduk di kursi bersama-sama dengan dua pengacara tersebut.
Sang dokter melepas kedua sepatunya dan duduk ketika salah satu pengacara yang duduk dekat jendela berkata, "Sepertinya saya ingin minum cola."
"Jangan kuatir," kata dokter, "Saya akan mengambilkannya untuk Anda."
Ketika dia pergi, salah seorang pengacara itu mengambil sepatu sang dokter dan meludahinya. Ketika dia kembali dengan segelas coke, pengacara yang satunya berkata, "Sepertinya itu bagus, dan saya berpikir ingin minum itu juga."
Sekali lagi, sang dokter menawarkan diri untuk mengambilkan cola, dan ketika sang dokter pergi pengacara yang satu tadi meludah di sepatu satunya.
Sang dokter kembali dan mereka semua duduk menikmati perjalanan. Ketika pesawat sudah mendarat, dokter tersebut memasukkan kakinya ke dalam sepatu dan akhirnya menyadari apa yang terjadi.
"Apa yang terjadi?" kata dokter, "Ini perkelahian antar profesi? Apakah ini suatu kebencian? Atau terjadi emosi, sehingga kita saling meludah di sepatu dan kencing di gelas cola?"
Sang dokter melepas kedua sepatunya dan duduk ketika salah satu pengacara yang duduk dekat jendela berkata, "Sepertinya saya ingin minum cola."
"Jangan kuatir," kata dokter, "Saya akan mengambilkannya untuk Anda."
Ketika dia pergi, salah seorang pengacara itu mengambil sepatu sang dokter dan meludahinya. Ketika dia kembali dengan segelas coke, pengacara yang satunya berkata, "Sepertinya itu bagus, dan saya berpikir ingin minum itu juga."
Sekali lagi, sang dokter menawarkan diri untuk mengambilkan cola, dan ketika sang dokter pergi pengacara yang satu tadi meludah di sepatu satunya.
Sang dokter kembali dan mereka semua duduk menikmati perjalanan. Ketika pesawat sudah mendarat, dokter tersebut memasukkan kakinya ke dalam sepatu dan akhirnya menyadari apa yang terjadi.
"Apa yang terjadi?" kata dokter, "Ini perkelahian antar profesi? Apakah ini suatu kebencian? Atau terjadi emosi, sehingga kita saling meludah di sepatu dan kencing di gelas cola?"