Ajakan Untuk Ikut Korupsi
Suatu hari, Joni bertamu ke rumah Rahmat sahabatnya sejak dari SMA. Perawakan Rahmat masih cungkring kurus kering seperti dulu waktu SMA. Sedangkan Joni sendiri sudah menjadi gemuk dalam urusan perut, pertanda bahwa sudah sukses dalam pekerjaannya.
Joni : "Gimana kabarmu, Mat?"
Rahmat : "Ya tetep begini-begini aja. Seperti yang kamu lihat ini..."
Joni : "Lha gimana sih? Harusnya itu kalau kerja yang serius!! supaya bisa dapet uang banyak!!"
Rahmat : "Sebenernya kalau masalah kerja, aku udah serius, tapi apa daya, aku masih tetapp kekurangan. Istriku juga masih sering ngomel..."
Joni : "Jaman sekarang itu kalau kerja jujur itu gak bakal dapt apa-apa!! Gak bakal bisa nyukupin kebutuhan sehari harimu!"
Rahmat : "Maksudnya?"
Joni : "Begini, aku beri tahu rahasianya ya? Contonya aku, kerjaanku cuman kecil-kecilan di kantor, tapi gimana caranya supaya aku bisa dapat uang tambahan buat ngecukupin kebutuhan sehari hari. Maka dari itu, hidupku skeluarga bisa kecukupan. Gak kayak kamu."
Rahmat : "Emang caranya gimana, Jon?! Aku ajarin donk supaya bisa makmur kaya kamu sekarang. Kalau aku cuma berharap dari bosku sekarang juga gak mungkin cukup!!"
Joni : "Caranya gampang banget, Mat. KORUPSI. Coba dulu, kecil-kecilan saja. Kecil-kecilan supaya tidak ketahuan."
Rahmat : "KORUPSI??!!! Gila kamu??!!"
Joni : "Iya! kaya yang di TV itu lho. Orang-orang kelas atas kan korupsinya gede-gede tuh. Nah, kita-kita yang kecilan saja. Kalau aku biarpun kecil, tapi bisa nyukupin kebutuhan sekeluarga... Ayo, kamu mesti bisa kok. Inget lagi kebutuhanmu yang jauh dari kata 'terpenuhi'..."
Rahmat : "Bentar dulu, Jon. Sebenarnya aku setuju dengan usulmu yang satu ini. Tapi masalahnya, aku gak bakal bisa deh kalo mau korupsi di tempat kerjaan..."
Joni : "Koq bisa?! ada apa gerangan??! Emang pengawasan di kantormu ketat?? Udah ada yang ketahuan korupsi?? ato diawasin sama KPK??"
Rahmat : "Bukan masalah itu..."
Joni : "Terus?? Masalah apa lagi yang kamu pusingin??"
Rahmat : "Aku ini kerjaanya ikut orang, jasa sedot tinja. Nah kalo begitu, apaan yang mau dikorupsi??!! Tiap hari ane ngubek-ubek tinja orang."
Joni : "???"
Joni : "Gimana kabarmu, Mat?"
Rahmat : "Ya tetep begini-begini aja. Seperti yang kamu lihat ini..."
Joni : "Lha gimana sih? Harusnya itu kalau kerja yang serius!! supaya bisa dapet uang banyak!!"
Rahmat : "Sebenernya kalau masalah kerja, aku udah serius, tapi apa daya, aku masih tetapp kekurangan. Istriku juga masih sering ngomel..."
Joni : "Jaman sekarang itu kalau kerja jujur itu gak bakal dapt apa-apa!! Gak bakal bisa nyukupin kebutuhan sehari harimu!"
Rahmat : "Maksudnya?"
Joni : "Begini, aku beri tahu rahasianya ya? Contonya aku, kerjaanku cuman kecil-kecilan di kantor, tapi gimana caranya supaya aku bisa dapat uang tambahan buat ngecukupin kebutuhan sehari hari. Maka dari itu, hidupku skeluarga bisa kecukupan. Gak kayak kamu."
Rahmat : "Emang caranya gimana, Jon?! Aku ajarin donk supaya bisa makmur kaya kamu sekarang. Kalau aku cuma berharap dari bosku sekarang juga gak mungkin cukup!!"
Joni : "Caranya gampang banget, Mat. KORUPSI. Coba dulu, kecil-kecilan saja. Kecil-kecilan supaya tidak ketahuan."
Rahmat : "KORUPSI??!!! Gila kamu??!!"
Joni : "Iya! kaya yang di TV itu lho. Orang-orang kelas atas kan korupsinya gede-gede tuh. Nah, kita-kita yang kecilan saja. Kalau aku biarpun kecil, tapi bisa nyukupin kebutuhan sekeluarga... Ayo, kamu mesti bisa kok. Inget lagi kebutuhanmu yang jauh dari kata 'terpenuhi'..."
Rahmat : "Bentar dulu, Jon. Sebenarnya aku setuju dengan usulmu yang satu ini. Tapi masalahnya, aku gak bakal bisa deh kalo mau korupsi di tempat kerjaan..."
Joni : "Koq bisa?! ada apa gerangan??! Emang pengawasan di kantormu ketat?? Udah ada yang ketahuan korupsi?? ato diawasin sama KPK??"
Rahmat : "Bukan masalah itu..."
Joni : "Terus?? Masalah apa lagi yang kamu pusingin??"
Rahmat : "Aku ini kerjaanya ikut orang, jasa sedot tinja. Nah kalo begitu, apaan yang mau dikorupsi??!! Tiap hari ane ngubek-ubek tinja orang."
Joni : "???"