Paradoks Lukisan Gelandangan
Seorang wanita dalam Balai Seni lama sekali memandangi lukisan seorang gelandangan yang pakaiannya compang-camping.
"Coba bayangkan!" katanya.
"Dia terlalu miskin sehingga ia tidak mampu untuk membeli sebuah pakaian yang pantas dan spiring nasi, tetapi dia mampu mwmbayar pelukis untuk membuat potret dirinya."
"Coba bayangkan!" katanya.
"Dia terlalu miskin sehingga ia tidak mampu untuk membeli sebuah pakaian yang pantas dan spiring nasi, tetapi dia mampu mwmbayar pelukis untuk membuat potret dirinya."