Keinginan Terhadap Alat Perajang Tembakau
Seorang lelaki pekerja di pabrik rokok akhir-akhir ini resah dengan yang dia rasakan. Ada keinginan dari dirinya yang setiap saat timbul dan hampir tak bisa ditahan lagi, keinginanya yang tiba-tiba mucul tersebut adalah ingin memasukan kemaluanya kedalam alat perajang tembakau. Karena kahwatir dengan keinginanya itu lelaki itupun pergi ke seorang psikater.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya psikater
"Iya, begini, Dok, setiap saya bekerja seringkali tiba-tiba ada keinginan untuk memasukan kemaluan saya kedalam perajang tembakau, ini benar-benar menggangu saya, bagaimana cara menyembuhkan ini?"
"Mmmmmmhhhh secara kejiwaan keinginan anda itu wajar-wajar saja, dulu saya pernah mendapat pasien yang hampir sama dengan anda. waktu itu dia ingin mencelupkan jari telunjuknya di besi yang sedang membara, dan setelah saya sarankan untuk melakukan itu keinginanya tiba-tiba juga hilang." terang sang psikater
"Jadi untuk kasus saya ini saya juga harus melakukan, Dok?"
"Iya boleh saja, dengan begitu keinginan anda pasti bisa hilang..."
"Oke, Dok, terima kasih atas sarannya..."
Seminggu kemudian si lelaki ini datang lagi ke pskiater...
"Bagaimana? Apa sudah anda lakukan saran saya?" tanya psikater.
"Sudah, Dok!"
"Bagus, bagaimana hasilnya?"
"Saya dan alat perajang tembakau itu sudah dipecat dari pekerjaan..."
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya psikater
"Iya, begini, Dok, setiap saya bekerja seringkali tiba-tiba ada keinginan untuk memasukan kemaluan saya kedalam perajang tembakau, ini benar-benar menggangu saya, bagaimana cara menyembuhkan ini?"
"Mmmmmmhhhh secara kejiwaan keinginan anda itu wajar-wajar saja, dulu saya pernah mendapat pasien yang hampir sama dengan anda. waktu itu dia ingin mencelupkan jari telunjuknya di besi yang sedang membara, dan setelah saya sarankan untuk melakukan itu keinginanya tiba-tiba juga hilang." terang sang psikater
"Jadi untuk kasus saya ini saya juga harus melakukan, Dok?"
"Iya boleh saja, dengan begitu keinginan anda pasti bisa hilang..."
"Oke, Dok, terima kasih atas sarannya..."
Seminggu kemudian si lelaki ini datang lagi ke pskiater...
"Bagaimana? Apa sudah anda lakukan saran saya?" tanya psikater.
"Sudah, Dok!"
"Bagus, bagaimana hasilnya?"
"Saya dan alat perajang tembakau itu sudah dipecat dari pekerjaan..."