Tidak Boleh Main Hakim Sendiri
Ketika sedang asyik-asyiknya main catur di warung Cak Ruman, Pak RT mendengar panggilan Mas Nono,
"Pak RT, ayo ikut saya!! Pak Tukiyo sedang memukuli seorang maling sampai babak belur".
Kemudian Mas Nono mengiringi Pak RT berlari menuju lokasi kejadian.
"Stop, stop, ada apa ini," teriak Pak RT. Sambil terengah-terengah, Pak Tukiyo yang masih terlihat memukuli maling itu berkata,
"Pak RT, dia ini nyolong HP saya. Saya menangkap basah Pak, jadi dia harus dihajar, biar kapok."
Pak RT menyahut,"Eh, Pak Yo, sampeyan nggak boleh main hakim sendiri. Itu melanggar hukum".
Kemudian Pak RT menyuruh Mas Nono memanggil teman-temannya yang tadi main catur di warung cak Ruman. Mereka yang dipanggil Mas Nono rame-rame datang ke TKP. Lantas Pak RT berkata,
"Eh saudara-saudara, barusan Pak Yo main hakim sendiri, itu khan melanggar hukum, daripada main hakim sendiri, ayo kita main hakim rame-rame!!!."
"Pak RT, ayo ikut saya!! Pak Tukiyo sedang memukuli seorang maling sampai babak belur".
Kemudian Mas Nono mengiringi Pak RT berlari menuju lokasi kejadian.
"Stop, stop, ada apa ini," teriak Pak RT. Sambil terengah-terengah, Pak Tukiyo yang masih terlihat memukuli maling itu berkata,
"Pak RT, dia ini nyolong HP saya. Saya menangkap basah Pak, jadi dia harus dihajar, biar kapok."
Pak RT menyahut,"Eh, Pak Yo, sampeyan nggak boleh main hakim sendiri. Itu melanggar hukum".
Kemudian Pak RT menyuruh Mas Nono memanggil teman-temannya yang tadi main catur di warung cak Ruman. Mereka yang dipanggil Mas Nono rame-rame datang ke TKP. Lantas Pak RT berkata,
"Eh saudara-saudara, barusan Pak Yo main hakim sendiri, itu khan melanggar hukum, daripada main hakim sendiri, ayo kita main hakim rame-rame!!!."