Salah Lubang Saat Pemakaman
Seorang pendeta muda dihubungi oleh pemimpin sebuah rumah pemakaman setempat untuk memimpin upacara pemakaman seorang tuna wisma di sebuah pemakaman kecil.
Pendeta itu berangkat lebih awal supaya tidak terlambat. Namun sayang dia tersesat di jalan karena belok ke arah yang salah, sehingga dia datang terlambat ke pemakaman. Orang-orang yang mengikuti upacara pemakaman sudah tidak ada dan para penggali kubur sedang makan siang.
Si pendeta langsung menuju ke sebuah bekas galian dan melihat bahwa lubang tersebut sudah ditutup. Diapun lalu mengeluarkan Alkitabnya dan membacakan ayat-ayat untuk upara pemakaman.
Saat kembali ke mobilnya, ia sekilas mendengar salah satu dari para penggali itu berkata, "Kita seharusnya bilang ke dia bahwa itu adalah lubang septic tank."
Pendeta itu berangkat lebih awal supaya tidak terlambat. Namun sayang dia tersesat di jalan karena belok ke arah yang salah, sehingga dia datang terlambat ke pemakaman. Orang-orang yang mengikuti upacara pemakaman sudah tidak ada dan para penggali kubur sedang makan siang.
Si pendeta langsung menuju ke sebuah bekas galian dan melihat bahwa lubang tersebut sudah ditutup. Diapun lalu mengeluarkan Alkitabnya dan membacakan ayat-ayat untuk upara pemakaman.
Saat kembali ke mobilnya, ia sekilas mendengar salah satu dari para penggali itu berkata, "Kita seharusnya bilang ke dia bahwa itu adalah lubang septic tank."