Murid SD yang Jorok
Seperti biasa setiap hari Sabtu, dikelas III SD Lautan Luas itu ada pelajaran bahasa Indonesia di jam pelajaran terakhir. Ibu guru Menik senantiasa kawatir dengan seorang anak murid bernama Tulub, karena meski masih kecil tapi selalu gemar mengeluarkan kata-kata yang tak senonoh dari mulutnya.
Bu Guru : "Anak-anak, coba siapa yang bisa membuat kalimat yang diawali dengaaan huruuf...M ?"
Tulub : "Saya .... saya....saya Bu, saya bisa!" dengan semangat Tulub unjuk jari trus berdiri.
Tapi bu Guru enggan menunjuk si Tulub, karena pikirnya... pasti si Tulub akan ngomong jorok lagi. Lalu dia memilih murid lain.
Bu Guru : "Nah kamu Dewi, coba buat sebuah kalimat yang diawali dengan huruf M ?"
Dewi : "Melihat suasana haru tersebut, akupun turut menangis....."
Tulub : "Huuuuuu.... norak lu"
Bu Guru : "Tuluuuuub, nggak boleh gitu ya. Dewi, kalimatmu bagus sekali. Yak benar! Nah sekarang, bagaimana kalimatnya kalau diawali huruf K ?"
Tulub : "Saya...saya...saya BU?"
Bu Guru kembali tidak memberi kesempatan pada Tulub, tapi memberikannya pada anak lain.
Bu Guru : "Coba kamu Budi?"
Budi : "Kalau kita ingin kaya, rajinlah menabung"
Tulub : "Huuuu......uuuu, super norak lu!"
Bu Guru : "Bagus sekali Budi! Nah sekarang ada nggak yang bisa membuat kalimat yang didahului dengan huruf Z ?"
Tidak ada seorang anakpun yang mengacungkan jarinya, kecuali si Tulub.
Bu Guru : "Ayo..... siapa yang bisa? Kali ini jika ada yang bisa Ibu akan kasih permen. Ayo siapa yang mau coba?"
Bu Guru tetap berharap ada anak lain selain Tulub untuk menjawab tantangan itu, tapi tetap saja hanya Tulub yang meminta kesempatan itu. Ibu Guru memperhitungkan apakah ada kemungkinan Tulub masih bisa berkata jorok jika kesempatan diberikan padanya. Setelah berpikir sejenak maka dia memberi kesempatan pada Tulub.
Bu Guru : "Baiklah, kesempatan ini saya berikan pada Tulub. Ayo Tulub, apa kalimat yang diawali dengan huruf Z ?"
Tulub : (Dengan tersenyum jahil) " Z... ya Bu, sebentar....sebentar..hmm...hmmm sebentar....sebentar....Zi..Zuuu...hmm....sebentar....
Bu Guru : (Dengan tersenyum puas) "Ayo Tulub, katanya kamu bisa... ayoooo.... nanti ibu kasih permen.."
Tulub : "Iya bu beres.... sebentar Bu..... oh iya..... gampang Bu.... Nih kalimatnya, Za.... Zainudin anu nya besar sekali!!"
Bu Guru : "xa??!!#*&????"
Bu Guru : "Anak-anak, coba siapa yang bisa membuat kalimat yang diawali dengaaan huruuf...M ?"
Tulub : "Saya .... saya....saya Bu, saya bisa!" dengan semangat Tulub unjuk jari trus berdiri.
Tapi bu Guru enggan menunjuk si Tulub, karena pikirnya... pasti si Tulub akan ngomong jorok lagi. Lalu dia memilih murid lain.
Bu Guru : "Nah kamu Dewi, coba buat sebuah kalimat yang diawali dengan huruf M ?"
Dewi : "Melihat suasana haru tersebut, akupun turut menangis....."
Tulub : "Huuuuuu.... norak lu"
Bu Guru : "Tuluuuuub, nggak boleh gitu ya. Dewi, kalimatmu bagus sekali. Yak benar! Nah sekarang, bagaimana kalimatnya kalau diawali huruf K ?"
Tulub : "Saya...saya...saya BU?"
Bu Guru kembali tidak memberi kesempatan pada Tulub, tapi memberikannya pada anak lain.
Bu Guru : "Coba kamu Budi?"
Budi : "Kalau kita ingin kaya, rajinlah menabung"
Tulub : "Huuuu......uuuu, super norak lu!"
Bu Guru : "Bagus sekali Budi! Nah sekarang ada nggak yang bisa membuat kalimat yang didahului dengan huruf Z ?"
Tidak ada seorang anakpun yang mengacungkan jarinya, kecuali si Tulub.
Bu Guru : "Ayo..... siapa yang bisa? Kali ini jika ada yang bisa Ibu akan kasih permen. Ayo siapa yang mau coba?"
Bu Guru tetap berharap ada anak lain selain Tulub untuk menjawab tantangan itu, tapi tetap saja hanya Tulub yang meminta kesempatan itu. Ibu Guru memperhitungkan apakah ada kemungkinan Tulub masih bisa berkata jorok jika kesempatan diberikan padanya. Setelah berpikir sejenak maka dia memberi kesempatan pada Tulub.
Bu Guru : "Baiklah, kesempatan ini saya berikan pada Tulub. Ayo Tulub, apa kalimat yang diawali dengan huruf Z ?"
Tulub : (Dengan tersenyum jahil) " Z... ya Bu, sebentar....sebentar..hmm...hmmm sebentar....sebentar....Zi..Zuuu...hmm....sebentar....
Bu Guru : (Dengan tersenyum puas) "Ayo Tulub, katanya kamu bisa... ayoooo.... nanti ibu kasih permen.."
Tulub : "Iya bu beres.... sebentar Bu..... oh iya..... gampang Bu.... Nih kalimatnya, Za.... Zainudin anu nya besar sekali!!"
Bu Guru : "xa??!!#*&????"