Menaiki Angkot Setan
Kurang lebih pukul 10 malam, Seorang wanita tengah baya (nenek-nenek untuk lebih tepatnya), berumur sekitar 63 tahun sedang menuju pulang setelah berbelanja buah-buahan di toko buah di daerah rawamangun, yang tidak jauh dari rumahnya.
Sudah kurang lebih 20 menit sang nenek menunggu angkot (mikrolet) yang biasa dinaikinya pulang..tapi angkot yang ditunggu tak kunjung tiba.
Memang biasanya angkot tersebut sudah berhenti beroperasi pada pukul 21.30 paling malam, namun entah mengapa, sang nenek merasa bahwa masih ada angkot yang akan membawanya pulang...
Setelah 35 menit menunggu..akhirnya benar, angkot yang ditunggu sang nenek muncul. Hal yang tidak biasa terjadi... Lalu naiklah sang nenek ke dalam angkot yang berisi 3 orang.. 1 orang supir dan 2 orang penumpang lain yang kedua-duanya adalah seorang wanita cantik, berambut panjang, dengan pakaian pesta berwarna putih (broken white tepatnya).
Sang nenek sempat berpikir..."Aneh sekali....dua orang wanita cantik berpakaian pesta warna putih, pada malam hari begini naik angkot."
Tapi sang nenek tidak mau meneruskan apa yang ada di pikirannya, walaupun bulu kuduknya sudah mulai berdiri. Terjadilah suasana yang dingin, hening tanpa suara pada angkot tersebut.
Sang supir-pun hanya menyupir tanpa menengok atau mengeluarkan suara sedikitpun...cara menyupirnya pun cenderung kasar, dan ngebut-ngebutan.
Tak sabar sang nenek untuk tiba di daerah rumahnya...sampai akhirnya, Sang nenek tiba di jembatan biasa tempat ia turun. setelah menyiapkan
selembar uang Rp. 10 ribu-an (karena memang tinggal satu lembar uang 10 ribuan yang dia punya) untuk membayar angkot, Sang nenek lalu memberhentikan angkot tersebut
"Bang...kiri, bang.."
Sang supir langsung memberhentikan angkotnya dengan rem mendadak tanpa bersuara..
Lalu sang nenek turun, dan menyerahkan lembaran uang Rp. 10 ribu terakhirnya melalui jendela pintu depan angkot...sambil menunggu kembalian ongkosnya..
Tapi ternyata..........
Sang Supir langsung menginjak gas dan meninggalkan nenek tersebut tanpa mengembalikan uang sang nenek...
Nenek itu berteriak..."DASAR ANGKOT SETAAAAAAAAANNNNNNN....!!!!!!!!!!!!!!"
Sudah kurang lebih 20 menit sang nenek menunggu angkot (mikrolet) yang biasa dinaikinya pulang..tapi angkot yang ditunggu tak kunjung tiba.
Memang biasanya angkot tersebut sudah berhenti beroperasi pada pukul 21.30 paling malam, namun entah mengapa, sang nenek merasa bahwa masih ada angkot yang akan membawanya pulang...
Setelah 35 menit menunggu..akhirnya benar, angkot yang ditunggu sang nenek muncul. Hal yang tidak biasa terjadi... Lalu naiklah sang nenek ke dalam angkot yang berisi 3 orang.. 1 orang supir dan 2 orang penumpang lain yang kedua-duanya adalah seorang wanita cantik, berambut panjang, dengan pakaian pesta berwarna putih (broken white tepatnya).
Sang nenek sempat berpikir..."Aneh sekali....dua orang wanita cantik berpakaian pesta warna putih, pada malam hari begini naik angkot."
Tapi sang nenek tidak mau meneruskan apa yang ada di pikirannya, walaupun bulu kuduknya sudah mulai berdiri. Terjadilah suasana yang dingin, hening tanpa suara pada angkot tersebut.
Sang supir-pun hanya menyupir tanpa menengok atau mengeluarkan suara sedikitpun...cara menyupirnya pun cenderung kasar, dan ngebut-ngebutan.
Tak sabar sang nenek untuk tiba di daerah rumahnya...sampai akhirnya, Sang nenek tiba di jembatan biasa tempat ia turun. setelah menyiapkan
selembar uang Rp. 10 ribu-an (karena memang tinggal satu lembar uang 10 ribuan yang dia punya) untuk membayar angkot, Sang nenek lalu memberhentikan angkot tersebut
"Bang...kiri, bang.."
Sang supir langsung memberhentikan angkotnya dengan rem mendadak tanpa bersuara..
Lalu sang nenek turun, dan menyerahkan lembaran uang Rp. 10 ribu terakhirnya melalui jendela pintu depan angkot...sambil menunggu kembalian ongkosnya..
Tapi ternyata..........
Sang Supir langsung menginjak gas dan meninggalkan nenek tersebut tanpa mengembalikan uang sang nenek...
Nenek itu berteriak..."DASAR ANGKOT SETAAAAAAAAANNNNNNN....!!!!!!!!!!!!!!"