Kasus Skandal BPPN
Suatu ketika BPPN yang dibentuk pemerintah untuk menangani aset bagi bank yang dilikuidasi mengadakan lelang disuatu tempat yang luas.
Dalam pelelangan aset bank yang dilikuidasi tersebut hadirlah seorang yang kelihatannya cukup bonafide.
Dengan sigap seorang karyawan BPPN tersebut menghampiri orang tersebut, sambil berkata ramah karyawan tersebut berkata:
"Bagaimana pak ada yang tertarik untuk bapak miliki?",
"Ohh..yah tentu saja tetapi rasanya ada yang kurang... sepertinya penjualan aset bank ini tidak lengkap deh", jawab orang yang terlihat bonafide tersebut.
"Maaf, bapak ini semua yang ada disini sudah merupakan yang terlengkap", jawab karyawan BPPN tersebut.
Kemudian lanjutnya dia berkata," Bapak bisa lihat, disini ada aset bank yang kami jual dari peralatan kantor, gedung-gedungnya, furniturenya,mobilnya bahkan hingga surat-surat berharga, memang kalau boleh tahu apa lagi yang kami perlu jual dari aset bank yang menurut bapak kurang..?"
Orang kaya bonafide tersebut lalu menjawab tanpa rasa bersalah," kayaknya disini nggak dipajang sekretaris dan karyawati banknya deh.."
Dalam pelelangan aset bank yang dilikuidasi tersebut hadirlah seorang yang kelihatannya cukup bonafide.
Dengan sigap seorang karyawan BPPN tersebut menghampiri orang tersebut, sambil berkata ramah karyawan tersebut berkata:
"Bagaimana pak ada yang tertarik untuk bapak miliki?",
"Ohh..yah tentu saja tetapi rasanya ada yang kurang... sepertinya penjualan aset bank ini tidak lengkap deh", jawab orang yang terlihat bonafide tersebut.
"Maaf, bapak ini semua yang ada disini sudah merupakan yang terlengkap", jawab karyawan BPPN tersebut.
Kemudian lanjutnya dia berkata," Bapak bisa lihat, disini ada aset bank yang kami jual dari peralatan kantor, gedung-gedungnya, furniturenya,mobilnya bahkan hingga surat-surat berharga, memang kalau boleh tahu apa lagi yang kami perlu jual dari aset bank yang menurut bapak kurang..?"
Orang kaya bonafide tersebut lalu menjawab tanpa rasa bersalah," kayaknya disini nggak dipajang sekretaris dan karyawati banknya deh.."