Kisah Pengusaha VS Penguasa
Alkisah..ada 2 orang yg bersahabat karib. sebut saja si AMIR dan si BAKRI. Setelah lulus SMA kedua sahabat karib ini mulai melanjutkan studynya masing-masing...
AMIR masuk IPDN (atau apalah namanya sekarang) dan si BAKRI kuliah di Fakultas Ekonomi. Masing-masing sepakat untuk ketemuan sekalian reunian setelah lulus dari studynya masing-masing...
10 tahun kemudian berlalu. Si Amir telah menjadi seorang CAMAT dan si BAKRI telah menjadi pengusaha kontraktor sukses. Kedua sahabat itu pun sepakat janjian untuk ketemuan sekalian ingin melihat keberhasilan masing-masing.
"Halo mir..kita ketemuan yuk..sekalian liat rumahku yang baru nih..",kata Bakri suatu hari ketika menelpon Amir.
"Oke..saya datang kerumah kamu..alamatnya?" "Alamatnya Jln Perkutut No 18..dst", Jawab Bakri. Singkat cerita akhirnya Amir telah sampe di rumah Bakri yang mewah dan megah...
"Gila...lo punya rumah bagus banget! Bagaimana caranya lo bisa dapet rumah bagus gini?" Ujar Amir kagum ketika ketemu Bakri di rumahnya.
Mata Amir gak hentinya memandangi seluruh isi rumah Bakri. Mendengar ini, Bakri hanya tersenyum-senyum bangga sambil berkata.."Yah iyalah..Bakri gitu lho...Lo liat Jembatan di belakang rumah saya?"
"Iya saya liat.."Jawab Amir.
"Sssttss.. Nah..dananya tuh..sebagian masuk kesini" Kata Bakri sambil tangannya menunjukkan ke arah rumahnya...
"Wah...pantesan jembatan-jembatan sekarang kurang kuat.. habis pengusaha macam kamu yang bikin kayak gitu.." Ujar Amir sambil manggut-manggut.
Bakri hanya ketawa terkekeh mendengar kata-kata sahabatnya ini. "Oke deh bakri, Saya pulang dulu..makasih atas jamuan kamu. Kita ketemuan 10 tahun lagi yah..."Kata Amir kemudian setelah puas melihat-lihat seluruh isi rumahnya Bakri.
"Oke mir..kita ketemuan lagi 10 tahun kemudian.."
Singkat cerita lagi..10 Tahun telah berlalu.
Kriiinggg....HP Bakri berbunyi. "Halo? Bakri yah? Ini Amir. Kamu dateng yah kerumahku.." Suara Amir diseberang sana.
"Oke Mir..alamat kamu dimana?" Tanya Bakri.
Setelah diberitahu alamatnya Amir, si Bakri pun mendatangi rumah Amir. Setelah sampai di Alamat yang dituju.. Bakri kaget bukan alang kepalang melihat rumah Amir yg luar biasa besar dan megahnya bak Istana.
"Gila Mir! Rumah kamu lebih bagus dari rumah saya! Bagaimana caranya?" Tanya Bakri begitu ketemu Amir.
Mendengar ini, Amir cuman senyam-senyum saja. Setelah diprsilahkan masuk akhirnya Amir bercerita.."Yah iyalah..Amir gitu lho..Lo kan tau saya sudah Bupati sekarang.."
"Iya sih..tapi mana mungkin gaji Bupati kayak kamu bisa beli rumah segede dan semewah ini?" Ujar Bakri keheranan.
"Hahaha..Lo tau Jembatan dibelakang rumah gue ini?" Kata Amir sambil menunjuk kearah belakang rumahnya..
"Jembatan? Mana jembatannya?"Tanya Bakri keheranan karena gak liat ada jembatan di belakang rumah si Amir.
"Sssttss..Nah itu dia pointnya kri..Rencananya sih di situ mau dibangun jembatan..Tapi dananya masuk semua kesini..." Kata Amir santeai tanpa perasaan berdosa..
Bakri hanya mesam-mesem aja mendengar ini...
Lalu..sebenernya siapa sih yang jahat yah? Pengusaha ato penguasa yah?
Anda sendiri yang menjawabnya...
AMIR masuk IPDN (atau apalah namanya sekarang) dan si BAKRI kuliah di Fakultas Ekonomi. Masing-masing sepakat untuk ketemuan sekalian reunian setelah lulus dari studynya masing-masing...
10 tahun kemudian berlalu. Si Amir telah menjadi seorang CAMAT dan si BAKRI telah menjadi pengusaha kontraktor sukses. Kedua sahabat itu pun sepakat janjian untuk ketemuan sekalian ingin melihat keberhasilan masing-masing.
"Halo mir..kita ketemuan yuk..sekalian liat rumahku yang baru nih..",kata Bakri suatu hari ketika menelpon Amir.
"Oke..saya datang kerumah kamu..alamatnya?" "Alamatnya Jln Perkutut No 18..dst", Jawab Bakri. Singkat cerita akhirnya Amir telah sampe di rumah Bakri yang mewah dan megah...
"Gila...lo punya rumah bagus banget! Bagaimana caranya lo bisa dapet rumah bagus gini?" Ujar Amir kagum ketika ketemu Bakri di rumahnya.
Mata Amir gak hentinya memandangi seluruh isi rumah Bakri. Mendengar ini, Bakri hanya tersenyum-senyum bangga sambil berkata.."Yah iyalah..Bakri gitu lho...Lo liat Jembatan di belakang rumah saya?"
"Iya saya liat.."Jawab Amir.
"Sssttss.. Nah..dananya tuh..sebagian masuk kesini" Kata Bakri sambil tangannya menunjukkan ke arah rumahnya...
"Wah...pantesan jembatan-jembatan sekarang kurang kuat.. habis pengusaha macam kamu yang bikin kayak gitu.." Ujar Amir sambil manggut-manggut.
Bakri hanya ketawa terkekeh mendengar kata-kata sahabatnya ini. "Oke deh bakri, Saya pulang dulu..makasih atas jamuan kamu. Kita ketemuan 10 tahun lagi yah..."Kata Amir kemudian setelah puas melihat-lihat seluruh isi rumahnya Bakri.
"Oke mir..kita ketemuan lagi 10 tahun kemudian.."
Singkat cerita lagi..10 Tahun telah berlalu.
Kriiinggg....HP Bakri berbunyi. "Halo? Bakri yah? Ini Amir. Kamu dateng yah kerumahku.." Suara Amir diseberang sana.
"Oke Mir..alamat kamu dimana?" Tanya Bakri.
Setelah diberitahu alamatnya Amir, si Bakri pun mendatangi rumah Amir. Setelah sampai di Alamat yang dituju.. Bakri kaget bukan alang kepalang melihat rumah Amir yg luar biasa besar dan megahnya bak Istana.
"Gila Mir! Rumah kamu lebih bagus dari rumah saya! Bagaimana caranya?" Tanya Bakri begitu ketemu Amir.
Mendengar ini, Amir cuman senyam-senyum saja. Setelah diprsilahkan masuk akhirnya Amir bercerita.."Yah iyalah..Amir gitu lho..Lo kan tau saya sudah Bupati sekarang.."
"Iya sih..tapi mana mungkin gaji Bupati kayak kamu bisa beli rumah segede dan semewah ini?" Ujar Bakri keheranan.
"Hahaha..Lo tau Jembatan dibelakang rumah gue ini?" Kata Amir sambil menunjuk kearah belakang rumahnya..
"Jembatan? Mana jembatannya?"Tanya Bakri keheranan karena gak liat ada jembatan di belakang rumah si Amir.
"Sssttss..Nah itu dia pointnya kri..Rencananya sih di situ mau dibangun jembatan..Tapi dananya masuk semua kesini..." Kata Amir santeai tanpa perasaan berdosa..
Bakri hanya mesam-mesem aja mendengar ini...
Lalu..sebenernya siapa sih yang jahat yah? Pengusaha ato penguasa yah?
Anda sendiri yang menjawabnya...