Mati Disruduk Banteng
Bang Oma pergi ke sebuah bar di Madrid, tak jauh dari sebuah arena adu banteng. Di dalam bar, dia melihat seluruh dinding penuh dihiasi kepala banteng yang mati.
Begitu terkesimanya Bang Oma melihat semua itu, sehingga ketika pelayan datang membawakan minumannya dia berkomentar,
Bang Oma :"Wuah, wuah. Kepala banteng ini luar biasa besar. Mereka sudah mirip kepala anak gajah!"
Si pelayan meletakkan minumannya di meja, lalu dengan takzim menunjuk ke sebuah kepala yang terbesar.
Si Pelayan :"Dialah yang membunuh kakek saya."
Bang Oma :"Di arena adu banteng juga?"
Si Pelayan :" Bukan. Banteng itu tergelincir ketika diturunkan dari truk, dan kakek saya kebetulan sedang duduk pada trotoar di belakang truk itu."
Begitu terkesimanya Bang Oma melihat semua itu, sehingga ketika pelayan datang membawakan minumannya dia berkomentar,
Bang Oma :"Wuah, wuah. Kepala banteng ini luar biasa besar. Mereka sudah mirip kepala anak gajah!"
Si pelayan meletakkan minumannya di meja, lalu dengan takzim menunjuk ke sebuah kepala yang terbesar.
Si Pelayan :"Dialah yang membunuh kakek saya."
Bang Oma :"Di arena adu banteng juga?"
Si Pelayan :" Bukan. Banteng itu tergelincir ketika diturunkan dari truk, dan kakek saya kebetulan sedang duduk pada trotoar di belakang truk itu."