Roy Sukro Mencari Wanita Penghibur
Dalam perjalanan ke luar kota, Roy Sukro terpaksa harus menginap di sebuah hotel kecil di sebuah kota.
Malam hari, karena tak tahan lagi akan rasa sepi dan dingin yang mencekam, Roy Sukro menelepon resepsionis di lantai bawah:
Roy Sukro : "Tolong kirim seorang pelacur yang lumayan kemari."
Istri pemilik hotel yang kebetulan bertugas di meja resepsionis sangat marah mendengar permintaan tamunya. dia menyuruh suaminya agar melempar Roy Sukro keluar dari hotel.
Tapi suaminya keberatan. Katanya permintaan Roy Sukro tokh adalah sesuatu yang alami dan tidak merugikan siapa pun. Lagipula, dia tak ingin kehilangan seorang langganan yang terbaik.
Istri : "Baik! Kalau kau tak mau; biar aku yang melemparnya," kata si isteri lalu segera berlari ke atas.
Selama kurang lebih dua puluh menit, terdengar suara hingar-bingar di atas. Tak lama setelah itu tampaklah Roy Sukro menjumpai si pemilik hotel seraya berkata,
Roy Sukro : Boleh jadi perempuan tadi itu memang yang paling lumayan di kota ini. Tapi sayang dia agak bandel. Saya jadi terpaksa memperkosanya.
Malam hari, karena tak tahan lagi akan rasa sepi dan dingin yang mencekam, Roy Sukro menelepon resepsionis di lantai bawah:
Roy Sukro : "Tolong kirim seorang pelacur yang lumayan kemari."
Istri pemilik hotel yang kebetulan bertugas di meja resepsionis sangat marah mendengar permintaan tamunya. dia menyuruh suaminya agar melempar Roy Sukro keluar dari hotel.
Tapi suaminya keberatan. Katanya permintaan Roy Sukro tokh adalah sesuatu yang alami dan tidak merugikan siapa pun. Lagipula, dia tak ingin kehilangan seorang langganan yang terbaik.
Istri : "Baik! Kalau kau tak mau; biar aku yang melemparnya," kata si isteri lalu segera berlari ke atas.
Selama kurang lebih dua puluh menit, terdengar suara hingar-bingar di atas. Tak lama setelah itu tampaklah Roy Sukro menjumpai si pemilik hotel seraya berkata,
Roy Sukro : Boleh jadi perempuan tadi itu memang yang paling lumayan di kota ini. Tapi sayang dia agak bandel. Saya jadi terpaksa memperkosanya.