Kasihan Sekali Singanya
Samuel dibawa ayahnya menonton film tentang kehidupan di zaman kekaisaran Roma. Ketika di layar muncul adegan budak-budak dan orang- orang Kristen dilempar ke dalam stadion yang penuh singa yang siap memakan mereka, Samuel menggenggam tangan ayahnya kuat-kuat dan mulai menangis.
"Jangan menangis. Ini hanya sebuah film."
"Tapi Ayah, lihatlah singa yang di pojok itu."
"Itu hanya sebuah film, Sam."
"Tapi Ayah, singa yang di pojok itu," kata Samuel dengan tersedu-sedu,
"Dia belum mendapat bagian makanan. Kasihan singa itu, Yah ... dia kelaparan." kata Samuel sambil terus menangis.
"Jangan menangis. Ini hanya sebuah film."
"Tapi Ayah, lihatlah singa yang di pojok itu."
"Itu hanya sebuah film, Sam."
"Tapi Ayah, singa yang di pojok itu," kata Samuel dengan tersedu-sedu,
"Dia belum mendapat bagian makanan. Kasihan singa itu, Yah ... dia kelaparan." kata Samuel sambil terus menangis.