Pesawat Kertas yang Dibajak
Dani memandang gurunya dengan wajah penuh kesedihan.
"Ada apa, Dani?" tanya gurunya, "Ibu harap bukan tentang PR mu lagi, ya ...!"
"Hmm ... ta ... ta ... piii ... emang ini tentang PR Dani, Ibu guru," "Dani gak sengaja pake kertas yang ada PR nya untuk buat pesawat terbang, Bu ...."
"Itu bukan hal yang baik untuk dilakukan," kata gurunya. "Untuk kali ini saja Ibu kasih kesempatan, tidak menghukummu. Kamu boleh membuka lipatan kertas PR yang kamu buat pesawat terbang itu lalu kumpulkan."
"Maaf Bu, gak bisa," kata Dani dengan wajah yang tambah sedih. "Pesawatnya sedang dibajak!"
"Ada apa, Dani?" tanya gurunya, "Ibu harap bukan tentang PR mu lagi, ya ...!"
"Hmm ... ta ... ta ... piii ... emang ini tentang PR Dani, Ibu guru," "Dani gak sengaja pake kertas yang ada PR nya untuk buat pesawat terbang, Bu ...."
"Itu bukan hal yang baik untuk dilakukan," kata gurunya. "Untuk kali ini saja Ibu kasih kesempatan, tidak menghukummu. Kamu boleh membuka lipatan kertas PR yang kamu buat pesawat terbang itu lalu kumpulkan."
"Maaf Bu, gak bisa," kata Dani dengan wajah yang tambah sedih. "Pesawatnya sedang dibajak!"