Tidak Sadarkan Diri
Peristiwa ini terjadi di STT Injili di Indonesia.
Waktu itu ' Sangkor Besar ' STT akan mempersembahkan puji-pujian dalam kebaktian di salah satu sidang jemaat.
Sesuai dengan instruksi dari pemimpin paduan suara, para mahasiswa harus berkumpul lebih awal karena akan latihan sekali lagi sebelum berangkat. Salah seorang mahasiswa yang bernama Lukman belum kelihatan masuk dalam barisan.
Ternyata Lukman masih mandi. Menyadari bahwa dia sudah terlambat, maka dengan setengah terbang ia keluar dari kamar mandi menuju ke kamar asrama hanya dengan berkaos dalam, handuk yang melilit di leher dan sarung yang melingkar di pinggang.
Semua pakaian dari kamar mandi dicampakkannya ke samping lemari, lalu menyambar baju putih lengan panjang yang segera dikenakannya dengan tergesa-gesa. Dasi hitam segera melingkar di leher teruntai ke dada. Selanjutnya dia menyambar kaos kaki, dan dalam waktu singkat sepatu telah ada di kaki, dan ia lari keluar kamar sambil menyisir rambut.
Di halaman STT, dosen pemimpin paduan suara bersama semua mahasiswanya sudah menunggu. Tapi alangkah terkejutnya Lukman ketika semua orang tertawa terbahak-bahak melihat kedatangannya.
Beberapa orang bahkan mulai mendorong-dorongnya dan memegang sarung yang dipakainya....... ternyata.......astaganaga!!!!...Mana celanaku..??? Dengan secepat kilat dia lari meninggalkan barisan kembali ke asrama sambil memegang sarungnya erat-erat. ....oalah-oalah.
Dasar tidak sadar......!!!
Waktu itu ' Sangkor Besar ' STT akan mempersembahkan puji-pujian dalam kebaktian di salah satu sidang jemaat.
Sesuai dengan instruksi dari pemimpin paduan suara, para mahasiswa harus berkumpul lebih awal karena akan latihan sekali lagi sebelum berangkat. Salah seorang mahasiswa yang bernama Lukman belum kelihatan masuk dalam barisan.
Ternyata Lukman masih mandi. Menyadari bahwa dia sudah terlambat, maka dengan setengah terbang ia keluar dari kamar mandi menuju ke kamar asrama hanya dengan berkaos dalam, handuk yang melilit di leher dan sarung yang melingkar di pinggang.
Semua pakaian dari kamar mandi dicampakkannya ke samping lemari, lalu menyambar baju putih lengan panjang yang segera dikenakannya dengan tergesa-gesa. Dasi hitam segera melingkar di leher teruntai ke dada. Selanjutnya dia menyambar kaos kaki, dan dalam waktu singkat sepatu telah ada di kaki, dan ia lari keluar kamar sambil menyisir rambut.
Di halaman STT, dosen pemimpin paduan suara bersama semua mahasiswanya sudah menunggu. Tapi alangkah terkejutnya Lukman ketika semua orang tertawa terbahak-bahak melihat kedatangannya.
Beberapa orang bahkan mulai mendorong-dorongnya dan memegang sarung yang dipakainya....... ternyata.......astaganaga!!!!...Mana celanaku..??? Dengan secepat kilat dia lari meninggalkan barisan kembali ke asrama sambil memegang sarungnya erat-erat. ....oalah-oalah.
Dasar tidak sadar......!!!