Tolong Pegangan yang Erat
Udin mengantarkan neneknya berobat ke dokter, naik sepeda motor.
Udin : "Ayo Nek, naik boncengan, jangan lupa pengangan yang erat ya."
Nenek : "Iya, ini juga Nenek sudah pegangan erat koq."
Udin : "Jangan lupa pengangannya yang erat ya, Nek!!!!" (kata Udin lagi mengingatkan)
Nenek : "Iya, Nenek sudah pegangan yang erat, cerewet amat."
Udin : "Ok, kalo begitu kita berangkat ya, Nek."
Udin lalu mulai menarik gas motornya. Tiba-tiba terdengar benda jatuh.
BRUAAAAKKKK!!!!!
Udin kaget, lalu menoleh ke belakang, ternyata si nenek terjatuh dari motornya.
Udin : "Lho koq bisa jatuh sih, Nek? Nenek gak pengangan ya?
Nenek : "Nenek malah pegangan yang erat koq!!!!"
Udin : "Memangnya Nenek pengangan di mana?"
Nenek : "Di pagar rumah."
Udin : "Ayo Nek, naik boncengan, jangan lupa pengangan yang erat ya."
Nenek : "Iya, ini juga Nenek sudah pegangan erat koq."
Udin : "Jangan lupa pengangannya yang erat ya, Nek!!!!" (kata Udin lagi mengingatkan)
Nenek : "Iya, Nenek sudah pegangan yang erat, cerewet amat."
Udin : "Ok, kalo begitu kita berangkat ya, Nek."
Udin lalu mulai menarik gas motornya. Tiba-tiba terdengar benda jatuh.
BRUAAAAKKKK!!!!!
Udin kaget, lalu menoleh ke belakang, ternyata si nenek terjatuh dari motornya.
Udin : "Lho koq bisa jatuh sih, Nek? Nenek gak pengangan ya?
Nenek : "Nenek malah pegangan yang erat koq!!!!"
Udin : "Memangnya Nenek pengangan di mana?"
Nenek : "Di pagar rumah."