Tidak Ada Orang
Selama berpuluh-puluh tahun Universitas Nebraska hanya menerima pria sebagai mahasiswanya. Kemudian ada peraturan baru yang merubah hal tersebut. Universitas itu kini menerima juga wanita sebagai mahasiswinya.
Tapi ada seorang guru besar yang sangat tidak setuju akan perubahan itu. Dia adalah Dr. Robertson, kakek Lincoln yang menganut diskriminasi wanita secara fanatik. Akibatnya, dalam mengajar, Dr. Robertson tidak pernah mengacuhkan para mahasiswinya. Baginya, kaum wanita dianggap tidak pernah ada di dalam kelasnya.
Dr. Robertson selalu memulai pelajaran dengan ucapan "tuan-tuan yang terhormat" kepada mahasiswanya.
Suatu ketika, hanya ada seorang mahasiswa yang hadir di kelas, sementara mahasiswinya cukup banyak. Tapi Dr. Robertson tetap tenang dan mengawali pelajaran dengan ucapan "tuan yang terhormat".
Tibalah suatu hari, dimana tidak ada seorang pun mahasiswa yang hadir. Dr. Robertson masuk ke dalam kelas lalu melihat ke sekeliling. Ruangan kelas hanya dipadati oleh para mahasiswi. Lalu ia berseru:
"Oh, tidak ada orang di sini pagi ini!!!"
Kemudian ia berbalik keluar tanpa memberikan pelajaran.
Tapi ada seorang guru besar yang sangat tidak setuju akan perubahan itu. Dia adalah Dr. Robertson, kakek Lincoln yang menganut diskriminasi wanita secara fanatik. Akibatnya, dalam mengajar, Dr. Robertson tidak pernah mengacuhkan para mahasiswinya. Baginya, kaum wanita dianggap tidak pernah ada di dalam kelasnya.
Dr. Robertson selalu memulai pelajaran dengan ucapan "tuan-tuan yang terhormat" kepada mahasiswanya.
Suatu ketika, hanya ada seorang mahasiswa yang hadir di kelas, sementara mahasiswinya cukup banyak. Tapi Dr. Robertson tetap tenang dan mengawali pelajaran dengan ucapan "tuan yang terhormat".
Tibalah suatu hari, dimana tidak ada seorang pun mahasiswa yang hadir. Dr. Robertson masuk ke dalam kelas lalu melihat ke sekeliling. Ruangan kelas hanya dipadati oleh para mahasiswi. Lalu ia berseru:
"Oh, tidak ada orang di sini pagi ini!!!"
Kemudian ia berbalik keluar tanpa memberikan pelajaran.