Sutan Husni Bagindo Rajo di Langit Meninggal Dunia
Sutan Husni Bagindo Rajo di Langit meninggal dunia. Istrinda terkenal sebagai orang yang amat pelit, ketat sekali mengeluarkan uang.
Pikir-pikir, akhirnya Ibu Bagindo Rajo di Langit mau memasang iklan di Kompas. Berdasarkan perhitungan Ibu, lebih murah dari pada kirim surat ke seluruh kerabat.
Ibu Bagindo datang ke bagian adpertensi surat kabar Kompas, lalu tanya : "Bara ongkos pasang adpertensi, untuak kasi tau suami awak alah meninggal?"
Secretary yang cantik mungil jawab : "100.000 rupiah minimum, rangkayo."
Bu Bagindo Rajo di Langit: "Wah kok mahal bana, kami hanya mau nulis: Husni meninggal?"
Secretary : "Rangkayo, memang itu tarief minimumnya, tetapi sebetulnya rangkayo boleh menulis 5 perkataan, tidak hanya dua saja. Rangkayo mau tambah tiga perkataan ?".
Ibu Bagindo Rajo di Langit : "Tunggu sebentar Ambo pikir dulu, Nak".
Setelah beberapa menit, Ibu Bagindo Rajo di Langit lalu ngomong : "Gini saja lah, pasang : Husni meninggal dijual mobil Timor".
Pikir-pikir, akhirnya Ibu Bagindo Rajo di Langit mau memasang iklan di Kompas. Berdasarkan perhitungan Ibu, lebih murah dari pada kirim surat ke seluruh kerabat.
Ibu Bagindo datang ke bagian adpertensi surat kabar Kompas, lalu tanya : "Bara ongkos pasang adpertensi, untuak kasi tau suami awak alah meninggal?"
Secretary yang cantik mungil jawab : "100.000 rupiah minimum, rangkayo."
Bu Bagindo Rajo di Langit: "Wah kok mahal bana, kami hanya mau nulis: Husni meninggal?"
Secretary : "Rangkayo, memang itu tarief minimumnya, tetapi sebetulnya rangkayo boleh menulis 5 perkataan, tidak hanya dua saja. Rangkayo mau tambah tiga perkataan ?".
Ibu Bagindo Rajo di Langit : "Tunggu sebentar Ambo pikir dulu, Nak".
Setelah beberapa menit, Ibu Bagindo Rajo di Langit lalu ngomong : "Gini saja lah, pasang : Husni meninggal dijual mobil Timor".