Punten Dipijat
Simatupang suatu ketika pergi ke Bandung untuk urusan dinas kantornya selama satu minggu. Saat Hari minggu dia berjalan-jalan untuk mencari panti pijet untuk melemaskan badannya yang pegal-pegal...
Sesampainya di panti pijat dia langsung memesan tukang pijat perempuan & langsung bergegas ke kamar untuk di pijat.
Pada saat dipijat, sang pramupijat (cewek) ini memijat Simatupang dari bagian atas badannya sampai ke kaki sambil bernyanyi untuk menghibur Simatupang.
Pramupijat : "Es lilin ma akang.... kalapa muda......(ketika sampai pada Anunya/burungnya, sang pramupijat mengucapkan )...Punteennnn..."
Kemudian lanjut nyanyi lagi : "Dipangungsi akang di elus-elus....Punten (melewati anunya Simatupang lagi)..."
Terus begitu nyanyian yang di nyanyikan oleg pramupijat ini. Lama kelamaan Simatupang jengkel juga, lalu membentak sang pemijat.
Simatupang : "Dari Tadi yang kau pijat Es Lilin terus....Punten itu kau Pijat...."
Sesampainya di panti pijat dia langsung memesan tukang pijat perempuan & langsung bergegas ke kamar untuk di pijat.
Pada saat dipijat, sang pramupijat (cewek) ini memijat Simatupang dari bagian atas badannya sampai ke kaki sambil bernyanyi untuk menghibur Simatupang.
Pramupijat : "Es lilin ma akang.... kalapa muda......(ketika sampai pada Anunya/burungnya, sang pramupijat mengucapkan )...Punteennnn..."
Kemudian lanjut nyanyi lagi : "Dipangungsi akang di elus-elus....Punten (melewati anunya Simatupang lagi)..."
Terus begitu nyanyian yang di nyanyikan oleg pramupijat ini. Lama kelamaan Simatupang jengkel juga, lalu membentak sang pemijat.
Simatupang : "Dari Tadi yang kau pijat Es Lilin terus....Punten itu kau Pijat...."