Pingsan Karena Raket Tenis
Patrick masuk ke ruang praktek dokter dengan wajah babak belur dan sebuah raket tenis yang jebol terkalung di lehernya.
âoeJangan khawatir, saya akan segera menolong anda. Tapi terlebih dahulu, mengapa raket itu sampai melilit leher anda?â
âoeCeritanya begini, dokterâ, kata Patrick.
âoeTadi sore, saya dan istri saya pergi bermain tenis. Lalu istri saya melakukan pukulan yang begitu keras sehingga bolanya hilang dari pandangan kami. Kami sibuk mencari bola itu. Kemudian di pojok lapangan saya melihat seekor sapi betina sedang berbaring-baring. Saya dekati sapi itu, dan dengan perlahan-lahan ekornya saya angkat. Astaga! ternyata bola tenis yang hilang itu memang ada dibawah pangkal ekornya. Saya berteriak memanggil istri saya 'Sayang, kelihatannya ini sepertinya punyamu'.
Dan dokter, setelah mengucapkan kata-kata itu saya tidak ingat apa-apa lagiâ.
âoeJangan khawatir, saya akan segera menolong anda. Tapi terlebih dahulu, mengapa raket itu sampai melilit leher anda?â
âoeCeritanya begini, dokterâ, kata Patrick.
âoeTadi sore, saya dan istri saya pergi bermain tenis. Lalu istri saya melakukan pukulan yang begitu keras sehingga bolanya hilang dari pandangan kami. Kami sibuk mencari bola itu. Kemudian di pojok lapangan saya melihat seekor sapi betina sedang berbaring-baring. Saya dekati sapi itu, dan dengan perlahan-lahan ekornya saya angkat. Astaga! ternyata bola tenis yang hilang itu memang ada dibawah pangkal ekornya. Saya berteriak memanggil istri saya 'Sayang, kelihatannya ini sepertinya punyamu'.
Dan dokter, setelah mengucapkan kata-kata itu saya tidak ingat apa-apa lagiâ.