Menjawab Telepon Tidak Dikenal
Seorang laki-laki dan teman-temannya baru saja selesai bermain golf di sebuah klub, dan ketika mereka sedang mengganti sepatu, sebuah telepon genggam di bangku berdering. Salah seorang dari mereka mengangkat telepon itu. "Hai sayang," kata seorang wanita yang menelepon.
"Hai sayang," jawab pria tersebut.
"Aku menelepon hanya untuk memberitahumu tentang jas bulu yang kulihat hari ini. Ini terbuat dari bulu serigala yang cantik dan kelihatan cocok sekali untuk kupakai. Jas ini juga diobral, benar-benar harga yang sangat murah. Harganya turun dari 4.000 dolar menjadi 2.000 dolar. Boleh aku membelinya?"
Pria tadi berpikir sebentar lalu berkata, "Kamu yakin barang itu bagus?"
"Oh iya," jawab si wanita.
"Baiklah kalau begitu, kamu boleh membelinya," jawab pria itu.
Wanita itu melanjutkan, "Oh, kamu tahu kan kita sedang memikirkan cara untuk memensiunkan Lexus dan membeli Jaguar baru? Ngomong-ngomong tadi aku sudah ke dealer dan salah seorang petugasnya memberiku harga yang sangat murah. Dia mengatakan bahwa dia akan menurunkan harganya dari 50.000 dolar menjadi 35.000 dolar khusus untukku. Bolehkah aku membelinya?"
Si pria mempertimbangkannya sedikit lebih lama lalu menjawab, "Jika kamu yakin itu tawaran yang bagus, baiklah kalau begitu, ambil saja tawaran itu dan bawalah pulang Jaguar itu."
Si wanita kembali melanjutkan pembicaraannya. "Oh, satu lagi sayang. Apakah kamu ingat tentang rumah yang kita lihat bulan lalu, yang sangat kita suka tapi kita putuskan untuk mempertimbangkannya dulu? Rumah itu ditawarkan kembali, jadi aku coba melihat harganya. Harganya sudah turun hingga 450.000 dolar dan aku cek ke bank dan ternyata kita punya cukup uang di rekening oleh karena itu aku tulis selembar cek. Boleh aku membelinya?"
Si pria mengernyitkan dahinya dan berkata, "Bolehlah kalau kamu berhasil mendapatkannya dengan harga 420.000 dolar. Jika mereka melepasnya dengan harga serendah itu, silahkan saja bayar rumah itu."
Si wanita sangat gembira. "Baiklah sayang, terima kasih banyak! Aku akan segera menemuimu setibanya aku di rumah! Daaaa ...."
"Daaa...," jawab si pria. Dia pun menutup teleponnya dan melihat laki- laki lain yang ada di ruang ganti dan berkata, "Apakah ada yang tahu milik siapa telepon ini?"
"Hai sayang," jawab pria tersebut.
"Aku menelepon hanya untuk memberitahumu tentang jas bulu yang kulihat hari ini. Ini terbuat dari bulu serigala yang cantik dan kelihatan cocok sekali untuk kupakai. Jas ini juga diobral, benar-benar harga yang sangat murah. Harganya turun dari 4.000 dolar menjadi 2.000 dolar. Boleh aku membelinya?"
Pria tadi berpikir sebentar lalu berkata, "Kamu yakin barang itu bagus?"
"Oh iya," jawab si wanita.
"Baiklah kalau begitu, kamu boleh membelinya," jawab pria itu.
Wanita itu melanjutkan, "Oh, kamu tahu kan kita sedang memikirkan cara untuk memensiunkan Lexus dan membeli Jaguar baru? Ngomong-ngomong tadi aku sudah ke dealer dan salah seorang petugasnya memberiku harga yang sangat murah. Dia mengatakan bahwa dia akan menurunkan harganya dari 50.000 dolar menjadi 35.000 dolar khusus untukku. Bolehkah aku membelinya?"
Si pria mempertimbangkannya sedikit lebih lama lalu menjawab, "Jika kamu yakin itu tawaran yang bagus, baiklah kalau begitu, ambil saja tawaran itu dan bawalah pulang Jaguar itu."
Si wanita kembali melanjutkan pembicaraannya. "Oh, satu lagi sayang. Apakah kamu ingat tentang rumah yang kita lihat bulan lalu, yang sangat kita suka tapi kita putuskan untuk mempertimbangkannya dulu? Rumah itu ditawarkan kembali, jadi aku coba melihat harganya. Harganya sudah turun hingga 450.000 dolar dan aku cek ke bank dan ternyata kita punya cukup uang di rekening oleh karena itu aku tulis selembar cek. Boleh aku membelinya?"
Si pria mengernyitkan dahinya dan berkata, "Bolehlah kalau kamu berhasil mendapatkannya dengan harga 420.000 dolar. Jika mereka melepasnya dengan harga serendah itu, silahkan saja bayar rumah itu."
Si wanita sangat gembira. "Baiklah sayang, terima kasih banyak! Aku akan segera menemuimu setibanya aku di rumah! Daaaa ...."
"Daaa...," jawab si pria. Dia pun menutup teleponnya dan melihat laki- laki lain yang ada di ruang ganti dan berkata, "Apakah ada yang tahu milik siapa telepon ini?"