Tidak di Ijinkan Kentut
Adalah seorang pria yang sudah sangat uzur, sakit-sakitan dan lemah. Namun anaknya tak mampu memberikan yang terbaik untuknya, karena itu ia hanya dititipkan pada sebuah panti jompo yang sederhana dan buruk perawatannya.
Suatu hari sang anak memperoleh hadiah besar lewat kuis televisi. Dan hal pertama yang dilakukannya adalah memindahkan ayahnya ke sebuah panti jompo yang mahal dan sangat baik perawatannya.
Bukan main kagumnya pria tua itu dengan kebersihan dan keasrian tempat perawatannya yang baru. Ia benar-benar menikmati semua yang ada di sekitarnya.
Hari pertama di panti jompo yang baru itu, ia menonton video di kamarnya. Ketika film sedang seru-serunya, mendadak ia memiringkan tubuhnya ke satu sisi, namun seorang perawat langsung berlari dan kembali meluruskan duduknya.
Tak lama kemudian pria itu harus makan malam. Selesai makan malam, kembali ia memiringkan tubuhnya ke satu sisi. Tapi segera pula seorang perawat datang berlari, mendorong dan meluruskan posisi duduknya di tempat tidur.
Malam itu, kebetulan sang anak menelepon dan menanyakan keadaan ayahnya di rumah perawatannya yang baru itu.
"Tempat ini memang luar biasa," kata ayahnya, "Udaranya nyaman, makanannya enak-enak, di kamar ada televisi 40 inci dengan layar lebar, pelayanannya sangat istimewa..."
"Berarti tempat itu benar-benar panti perawatan yang baik, bukan?" kata sang anak di ujung sana dengan nada gembira.
"Ya, hampir semuanya bagus dan memuaskan," ujar pria itu tersebut. "Kecuali satu hal, mereka tak mengijinkan saya kentut...!"
Suatu hari sang anak memperoleh hadiah besar lewat kuis televisi. Dan hal pertama yang dilakukannya adalah memindahkan ayahnya ke sebuah panti jompo yang mahal dan sangat baik perawatannya.
Bukan main kagumnya pria tua itu dengan kebersihan dan keasrian tempat perawatannya yang baru. Ia benar-benar menikmati semua yang ada di sekitarnya.
Hari pertama di panti jompo yang baru itu, ia menonton video di kamarnya. Ketika film sedang seru-serunya, mendadak ia memiringkan tubuhnya ke satu sisi, namun seorang perawat langsung berlari dan kembali meluruskan duduknya.
Tak lama kemudian pria itu harus makan malam. Selesai makan malam, kembali ia memiringkan tubuhnya ke satu sisi. Tapi segera pula seorang perawat datang berlari, mendorong dan meluruskan posisi duduknya di tempat tidur.
Malam itu, kebetulan sang anak menelepon dan menanyakan keadaan ayahnya di rumah perawatannya yang baru itu.
"Tempat ini memang luar biasa," kata ayahnya, "Udaranya nyaman, makanannya enak-enak, di kamar ada televisi 40 inci dengan layar lebar, pelayanannya sangat istimewa..."
"Berarti tempat itu benar-benar panti perawatan yang baik, bukan?" kata sang anak di ujung sana dengan nada gembira.
"Ya, hampir semuanya bagus dan memuaskan," ujar pria itu tersebut. "Kecuali satu hal, mereka tak mengijinkan saya kentut...!"