Tidak Kuat Menahan Asap Rokok
Pada suatu hari ada seorang perokok berat sedang melakukan perjalanan dengan kereta api. Karena dia seorang perokok, dia berpikir dari pada menggunakan uangnya untuk membeli tiket kereta kelas bisnis atau utama mending beli aja kelas ekonomi, uang sisanya bisa untuk membeli rokok, lumayan pikirnya.
Lagi pula dia di kelas ekonomi bisa merokok dengan bebas. Tetapi berarti dia harus berdesakan, karena penuh.
Ketika dalam perjalanan dia duduk berhadapan dengan seorang ibu yang membawa bayi. Bapak perokok ini terus saja merokok selama dalam perjalanan. Karena bau asap si bayi menangis terus menerus. Dalam perjalanan terjadi dialog :
Ibu : "Maaf Pak, sudikah Bapak tidak merokok ?
Bapak : Diam saja sambil memperhatikan si Ibu.
Karena tidak mendapat jawaban si Ibu bertanya lagi, sambil mencarai alasan yang kuat.
Ibu : "Maaf Pak, sekali lagi, maukah Bapak berhenti merokok dulu, soalnya anak saya tidak tahan".
Bapak : akhirnya menjawab "Baiklah, tapi maukah ibu juga menghentikan menyusui bayi ?".
Ibu (heran): "Kenapa Pak ?"
Bapak dengan santainya menjawab : "Soalnya keponakan saya juga tidak tahan nih !" sambil menunjuk daerah terlarangnya.
Lagi pula dia di kelas ekonomi bisa merokok dengan bebas. Tetapi berarti dia harus berdesakan, karena penuh.
Ketika dalam perjalanan dia duduk berhadapan dengan seorang ibu yang membawa bayi. Bapak perokok ini terus saja merokok selama dalam perjalanan. Karena bau asap si bayi menangis terus menerus. Dalam perjalanan terjadi dialog :
Ibu : "Maaf Pak, sudikah Bapak tidak merokok ?
Bapak : Diam saja sambil memperhatikan si Ibu.
Karena tidak mendapat jawaban si Ibu bertanya lagi, sambil mencarai alasan yang kuat.
Ibu : "Maaf Pak, sekali lagi, maukah Bapak berhenti merokok dulu, soalnya anak saya tidak tahan".
Bapak : akhirnya menjawab "Baiklah, tapi maukah ibu juga menghentikan menyusui bayi ?".
Ibu (heran): "Kenapa Pak ?"
Bapak dengan santainya menjawab : "Soalnya keponakan saya juga tidak tahan nih !" sambil menunjuk daerah terlarangnya.