Sarang Burung Ciblek
Di daerah Brebes tepatnya di samping kantor pemerintahan ada gang kecil yang menuju pekarangan warga. setiap pagi ada seorang karyawan kantor pemerintahan selalu menuju ke gang tersebut.
Hal itu tidak dilakukan satu sampai dua kali tapi berkali-kali. Hal ini tentu saja mengundang curiga teman kerjanya.
Yono : "Apa yang dilakukan Wasdiun ya, setiap pagi pasti ke samping kantor menuju pekarangan warga?" Pengin aku selidiki ah... ada apa yang dilakukan Wasdiun?" berkata dalam hati dengan penuh curiga.
Pagi - pagi sekali Yono berangkat ke kantor dan sembunyi di pekarangan sebelah kantornya.
Yono : "Wah, Wasdiun sudah datang, apa yang akan dilakukannya ya?"
Wasdiun berjalan dengan santai sambil tengak-tengok kiri kanan lalu memanjat pohon mangga yang tidak agak tinggi. Tangan Wasdiun meraba sebuah sarang burung.
Wasdiun : "Waduh, ternyata telur burungnya belum menetas"
Lalu Wasdiun turun dari pohon lalu kembali ke kantor. Yono pun juga ikut kembali ke kantornya dengan sembunyi-sembunyi supaya tidak diketahui oleh Wasdiun.
Besoknya Yono melakukan hal serupa yaitu mengintip, dan Wasdiun pun melakukan hal yang sama seperti kemarin.
Yono bertanya-tanya sendiri
Yono : "Apa yang dilakukan Wasdiun Ya?"
Lalu Yono naik ke pohon tersebut dan meraba apa yang diraba Wasdiun.
Yono : "Oh...ternyata sedang menanti telur burung ciblek menetas ya?". Aku ada akal supaya Wasdiun tidak sering ke pekarangan ini.
Telur yang di sarang burung di ambil lalu di ganti dengan kotoran manusia lalu ditaruh di sarang burung.
Yono : "Mampusluh Wasdiun biar tahu anak burung yang menetas"
Sampai paginya datang lebih awal tapi tidak mengintip di pekarangan dia hanya di parkiran. Wasdiun datang.
Yono : "Mau kemana Un?"
Wasdiun : "Biasa mau ke belakang"
Wasdiun berjalan dengan santai. sampai ditempat yang dituju lalu naik ke pohon lalu meraba sarang burung tersebut.
Wasdiun : "wah ternyata sudah menetas ya? Lho ko agak basah?" berkata penuh keheranan.
Lalu tangan wasdiun yang basah diciumkan ke hidung dengan penuh curiga.
Wasdiun : "Lho ko baunya begini? Ni kan kotoran manusia! Asem ada yang ngerjain saya!"
Lalu Wasdiun kembali ke kantor lagi . Yono sudah menunggu di kantor
Yono : "Gimana ke belakangnya? Lancar?" tanya Yono
Wasdiun : "Lancar gundulmu!!!!!!"
Hal itu tidak dilakukan satu sampai dua kali tapi berkali-kali. Hal ini tentu saja mengundang curiga teman kerjanya.
Yono : "Apa yang dilakukan Wasdiun ya, setiap pagi pasti ke samping kantor menuju pekarangan warga?" Pengin aku selidiki ah... ada apa yang dilakukan Wasdiun?" berkata dalam hati dengan penuh curiga.
Pagi - pagi sekali Yono berangkat ke kantor dan sembunyi di pekarangan sebelah kantornya.
Yono : "Wah, Wasdiun sudah datang, apa yang akan dilakukannya ya?"
Wasdiun berjalan dengan santai sambil tengak-tengok kiri kanan lalu memanjat pohon mangga yang tidak agak tinggi. Tangan Wasdiun meraba sebuah sarang burung.
Wasdiun : "Waduh, ternyata telur burungnya belum menetas"
Lalu Wasdiun turun dari pohon lalu kembali ke kantor. Yono pun juga ikut kembali ke kantornya dengan sembunyi-sembunyi supaya tidak diketahui oleh Wasdiun.
Besoknya Yono melakukan hal serupa yaitu mengintip, dan Wasdiun pun melakukan hal yang sama seperti kemarin.
Yono bertanya-tanya sendiri
Yono : "Apa yang dilakukan Wasdiun Ya?"
Lalu Yono naik ke pohon tersebut dan meraba apa yang diraba Wasdiun.
Yono : "Oh...ternyata sedang menanti telur burung ciblek menetas ya?". Aku ada akal supaya Wasdiun tidak sering ke pekarangan ini.
Telur yang di sarang burung di ambil lalu di ganti dengan kotoran manusia lalu ditaruh di sarang burung.
Yono : "Mampusluh Wasdiun biar tahu anak burung yang menetas"
Sampai paginya datang lebih awal tapi tidak mengintip di pekarangan dia hanya di parkiran. Wasdiun datang.
Yono : "Mau kemana Un?"
Wasdiun : "Biasa mau ke belakang"
Wasdiun berjalan dengan santai. sampai ditempat yang dituju lalu naik ke pohon lalu meraba sarang burung tersebut.
Wasdiun : "wah ternyata sudah menetas ya? Lho ko agak basah?" berkata penuh keheranan.
Lalu tangan wasdiun yang basah diciumkan ke hidung dengan penuh curiga.
Wasdiun : "Lho ko baunya begini? Ni kan kotoran manusia! Asem ada yang ngerjain saya!"
Lalu Wasdiun kembali ke kantor lagi . Yono sudah menunggu di kantor
Yono : "Gimana ke belakangnya? Lancar?" tanya Yono
Wasdiun : "Lancar gundulmu!!!!!!"