Jam Tangan Saja Tidak Punya
Ketika sedang dalam perjalanan naik kereta api, seorang pria kaya ditanya oleh anak muda yang duduk di sebelahnya.
"Sekarang sudah jam berapa, Pak?"
"Saya tidak akan memberitahukannya kepadamu!," sahut pria kaya itu dengan ketus.
"Lho, kenapa?"
"Karena, kalau saya jawab jam berapa, maka kau pasti akan mulai melakukan percakapan dengan saya. Kau akan bertanya, tujuan saya ke mana, lalu saya akan menjawabnya."
"Lantas terpaksa saya akan bertanya pula ke mana tujuan kamu, meski sebenarnya saya sama sekali tidak tertarik untuk mengetahuinya. Kemudian, kita akan berbincang-bincang."
"Saya akan turun di Semarang, kota kediaman saya, lalu kau pun akan turun pula di sana. Istri saya akan menunggu di stasiun dan saya akan memperkenalkannya padamu."
"Lalu istri saya akan menawarkan padamu untuk mampir ke rumah kami. Lalu dia akan mengundang kau untuk makan malam, dan kau pasti akan menerima tawaran tersebut."
"Lalu kau akan bertemu dengan putriku yang cantik, dan jatuh cinta padanya. Lalu mungkin kau akan melamarnya dan memintanya menjadi istrimu. Dan tahukah kau? Saya tidak sudi putriku kawin dengan pemuda yang jam tangan saja enggak punyaâ¦!"
"Sekarang sudah jam berapa, Pak?"
"Saya tidak akan memberitahukannya kepadamu!," sahut pria kaya itu dengan ketus.
"Lho, kenapa?"
"Karena, kalau saya jawab jam berapa, maka kau pasti akan mulai melakukan percakapan dengan saya. Kau akan bertanya, tujuan saya ke mana, lalu saya akan menjawabnya."
"Lantas terpaksa saya akan bertanya pula ke mana tujuan kamu, meski sebenarnya saya sama sekali tidak tertarik untuk mengetahuinya. Kemudian, kita akan berbincang-bincang."
"Saya akan turun di Semarang, kota kediaman saya, lalu kau pun akan turun pula di sana. Istri saya akan menunggu di stasiun dan saya akan memperkenalkannya padamu."
"Lalu istri saya akan menawarkan padamu untuk mampir ke rumah kami. Lalu dia akan mengundang kau untuk makan malam, dan kau pasti akan menerima tawaran tersebut."
"Lalu kau akan bertemu dengan putriku yang cantik, dan jatuh cinta padanya. Lalu mungkin kau akan melamarnya dan memintanya menjadi istrimu. Dan tahukah kau? Saya tidak sudi putriku kawin dengan pemuda yang jam tangan saja enggak punyaâ¦!"