Jawaban yang Salah
Seorang pemuda bernama Murphy melamar untuk posisi sebagai teknisi pada sebuah perusahaan Irlandia di Dublin. Seorang pemuda Amerika juga melamar pekerjaan yang sama. Mereka berdua dites bersama.
Setelah tes selesai, keduanya sama-sama tidak bisa menjawab satu pertanyaan.
Si manajer mendatangi Murphy dan berkata, "Terima kasih atas kedatangan Anda, tapi kami memutuskan untuk menerima pemuda Amerika."
Murphy berkata, "Kok bisa begitu? Pertanyaan kita berdua kan sama-sama betul sembilan. Lagian aku orang Irlandia, harusnya aku yang dapat pekerjaan ini."
"Kami memutuskan bukan berdasar jawaban yang benar, tapi jawaban yang salah," kata manajer.
"Bagaimana bisa jawaban yang salah dinilai?"
Manajer berkata, "Mudah. Pemuda Amerika menjawab `Aku tidak tahu` dan kamu menjawabnya dengan `Aku juga tidak tahu`."
Setelah tes selesai, keduanya sama-sama tidak bisa menjawab satu pertanyaan.
Si manajer mendatangi Murphy dan berkata, "Terima kasih atas kedatangan Anda, tapi kami memutuskan untuk menerima pemuda Amerika."
Murphy berkata, "Kok bisa begitu? Pertanyaan kita berdua kan sama-sama betul sembilan. Lagian aku orang Irlandia, harusnya aku yang dapat pekerjaan ini."
"Kami memutuskan bukan berdasar jawaban yang benar, tapi jawaban yang salah," kata manajer.
"Bagaimana bisa jawaban yang salah dinilai?"
Manajer berkata, "Mudah. Pemuda Amerika menjawab `Aku tidak tahu` dan kamu menjawabnya dengan `Aku juga tidak tahu`."