Pesawat Militer Kehilangan Kendali
Sebuah pesawat barang militer yang sedang terbang di atas pemukiman penduduk tiba-tiba kehilangan daya dan mulai menukik turun. Sang pilot mencoba mengangkat kembali hidung pesawat, tapi pesawat terlalu berat karena banyaknya barang yang diangkut.
Ia pun berteriak kepada para prajurit untuk membuang barang-barang yang ada agar pesawat lebih ringan. Lalu mereka membuang pistol. "Buang lainnya lagi!" teriak sang pilot. Lalu mereka melempar senapan. "Lagi!" teriaknya lagi. Mereka membuang misil, dan akhirnya sang pilot dapat mengendalikan pesawat lagi.
Singkatnya, akhirnya mereka dapat mendarat dengan selamat. Mereka naik ke jip dan berkendara. Tidak lama kemudian, mereka bertemu dengan seorang anak di pinggir jalan yang sedang menangis. Mereka bertanya mengapa ia menangis, dan jawabnya, "Sebuah pistol jatuh mengenai kepalaku!"
Mereka berkendara lagi dan bertemu dengan anak lain yang menangis lebih keras dari yang sebelumnya. Mereka bertanya mengapa anak itu menangis, dan si anak menjawab, "Sebuah senapan jatuh mengenai kepalaku!"
Mereka minta maaf dan melanjutkan perjalanan. Mereka bertemu dengan seorang anak yang tertawa terbahak-bahak. Mereka bertanya kepadanya, "Nak, apa yang lucu?" Si anak menjawab, "Aku bersin dan sebuah rumah meledak!"
Ia pun berteriak kepada para prajurit untuk membuang barang-barang yang ada agar pesawat lebih ringan. Lalu mereka membuang pistol. "Buang lainnya lagi!" teriak sang pilot. Lalu mereka melempar senapan. "Lagi!" teriaknya lagi. Mereka membuang misil, dan akhirnya sang pilot dapat mengendalikan pesawat lagi.
Singkatnya, akhirnya mereka dapat mendarat dengan selamat. Mereka naik ke jip dan berkendara. Tidak lama kemudian, mereka bertemu dengan seorang anak di pinggir jalan yang sedang menangis. Mereka bertanya mengapa ia menangis, dan jawabnya, "Sebuah pistol jatuh mengenai kepalaku!"
Mereka berkendara lagi dan bertemu dengan anak lain yang menangis lebih keras dari yang sebelumnya. Mereka bertanya mengapa anak itu menangis, dan si anak menjawab, "Sebuah senapan jatuh mengenai kepalaku!"
Mereka minta maaf dan melanjutkan perjalanan. Mereka bertemu dengan seorang anak yang tertawa terbahak-bahak. Mereka bertanya kepadanya, "Nak, apa yang lucu?" Si anak menjawab, "Aku bersin dan sebuah rumah meledak!"